"Mas.. mas Dirga..?" Dirga yang berjalan di depan tak menghiraukan perempuan di belakangnya.
"Mas!" Marsha kembali membuat panggilan namun yang dipanggil masih saja diam. Marsha menarik tangan Dirga memaksa pemuda itu berhenti.
"Kenapa? Mau ikut ke toilet?"
"Maaf."
"Untuk?"
"Untuk hari ini." Marsha menundukkan pandangan wajahnya rasanya tak mampu melihat mata Dirga. "Aku benar benar tidak tau jika Pak Bastian akan datang."
"Mungkin memang tak seharusnya aku kemari."
"Kau menyesal?"
"Kau lihat sendiri kan kehadiranku bagai bayangan yang tak dianggap." Mendengar hal itu hati Marsha terasa sakit. "Sejak pagi aku begitu antusias untuk bertemu keluargamu. Tapi nyatanya apa? Ah sudah lah. Kau pikirkan saja permintaan anak kecil itu, tak perlu memikirkanku."
Bruk.
***
"Lalu aku harus membantu apa?"
"kau pastikan saja tidak ada yang mengenaliku."
"Baiklah." Bintang setuju dengan tawaran itu. Padahal dirinya sendiri pun tak tau siapa Adit sebenarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com