webnovel

menjadi seorang Cultivator?

desa daun.dilangit yang cerah dengan matahari tepat berada diatas yang sangat terik panasnya tepatnya disawah seseorang anak laki-laki yang masih belum mencapai usia remaja sekitar belasan tahun sedang menunggangi kerbaunya untuk membajak sawah dengan detemani kakeknya

melihat dari jarak dekat dengan anak-laki itu serta penampilan warna wajah yang agak kecoklatan karena sering terkena terik sinar matahari saat membantu kakeknya mengurus sawah. anak-laki itu menoleh kesamping dengan menatap kakeknya dengan mata yang sangat jernih dengan warna hitam kepekatan

anak itu bertanya dengan heran?

" apa kakek tahu bagaimana kehidupan diluar sana aku sangat penasaran? aku menemukan buku dan membacanya bahwa dunia luar sana itu ada hal bertentangan dengan dunia ini itu disebut praktisi atau cultivator hebat sana mungkin yang punya kemampuan untuk menghancurkan gunung dan membelah lautan serta mencari umur panjang untuk mengejar keabadian, disaat aku membacanya aku berkeinginan untuk menjadi yang terhebat diantara mereka dan akan sangat senang jika suatu hari nanti aku bisa mengelilingi dunia yang luas ini kakek"

anak laki-laki yang polos itu punya rasa ingin tahu yang besar dengan dunia ini

saat dia menginjak umur 4 tahun dia mulai mencoba membaca buku, keingintahuanya yang besar menemukan hal-hal baru untuknya,

saat anak laki-laki itu mencurahkan semuanya dan begitu bersemangat menceritakan tentang buku yang dibacanya ada keinginan tersendiri untuk menjadi seperti mereka saat dia mengatakannya

tinggal di "desa daun" yang jauh kedalam plosok hutan, dia tidak pernah menginjakkan kakinya keluar perbatasan dari desanya karena itu dia sangat penasaran.

suatu hal yang membuatnya menarik perhatiannya ada hal-hal mistis

memungkinkan manusia untuk memperpanjang umur dan mendapatkan kekuatan supranatural melalui latihan seni bela diri dan mistik yang melibatkan meditasi serta peningkatan kualitas Qi.

"Mo Shan"

kakek itu mengatakan nama anak kecil itu dengan nada lembut.penampilannya yang tua dengan rambut yang sudah ubanan serta postur tubuh bungkuk yang agak kurus jika dilihat dari dekat matanya yang agak kabur dengan wajah yang keriputan itu terlihat sedikit menyeramkan yang membuatnya aneh adalah ada goresan seperti pedang di kiri matanya.

"seperti yang kau pelajari dalam buku itu mo Shan,dunia luar sana itu sangat bertentangan dengan desa kita yang jauh dari hal kultivasi dari hal-hal itu kau mungkin ingin menjadi seperti mereka tapi itu sangat mustahil,ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi seseorang pasti

kultivator"

"ta..tapi..."_"

mo Shan buru-buru bertanya tapi Kakek itu melanjutkankanya

"saat seseorang memasuki jalur cultivator hatinya akan tergerak dari hal-hal duniawi dunia ini,kelak akan bisa menjerumuskanya ke jalan jalur yang salah, karena itu bertentangan dengan niat awalnya yang ingin menjadi seorang kultivator untuk keabadian dan menjadi dewa,banyak dari mereka akan saling membunuh satu sama lain demi pencapaian mereka,jika kau Mo Shan cucuku kelak menjadi seorang kultivator aku harap kau akan tetap menjadi dirimu sendiri"

mo Shan hanya bisa menggaguk perlahan dan ada tekad terlintas dimatanya,dia juga tahu itu tidak sesederhana itu untuk menjadi seseorang kultivator, seseorang harus mempunyai dasarnya untuk seseorang dapat diuji untuk menentukan apakah mereka memiliki bakat yang dibutuhkan untuk berkultivasi yaitu adalah Akar Spiritual.jika tidak demikian akan menjadi manusia biasa sepanjang hidup dan mati karena faktor usia

beda dengan dengan seorang Cultivator mereka yang berlatih dalam martial arts seni bela diri & mistik, umumnya untuk menjadi kuat dan meningkatkan umur panjang mereka. Meditasi dan kultivasi Qi adalah praktik umum di kalangan cultivator.

Secara kiasan, juga berarti pondasi tubuh dan jiwa seseorang. Kultivasi biasanya membutuhkan beberapa tingkat minimum bakat bawaan, sehingga seseorang dengan konstitusi tubuh yang buruk mungkin akan berpikir ulang untuk berlatih kultivasi, karena membutuhkan waktu yang lebih lama dari orang yang memiliki bakat bawaan

" baiklah bagaimana kalau kita istirahat dulu sejenak dan makan siang bersama"

"baik kakek"

mo Shan Juga sudah agak kelelahan.dan itu terlihat dari tetesan keringat dari wajah yang kecil itu tanpa daya mo Shan juga menggelengkan kepalanya untuk setuju