Cukat Liu tersenyum hangat ketika mendengar ucapan Zhang Yi barusan. Ia tidak menyangka kalau dirinya akan bertemu dengan pendekar muda yang mempunyai budi pekerti luhur.
Di satu sisi lain, dia pun sangat yakin kalau pendekar muda itu bukanlah orang sembarangan. Kemampuannya sudah pasti sangat tinggi. Meskipun dia belum melihat lebih jauh, tapi dari benturan antara tongkat dan trisula barusan saja, dirinya sudah bisa menilai betapa tingginya kemampuan pemuda tersebut.
Sementara di posisi lain, terlihat Yao Tan dan lima orang lainnya sedang memandang ke arah Zhang Yi dengan tatapan permusuhan. Agaknya mereka berenam sudah menaruh rasa benci dan marah yang mendalam terhadap dirinya.
"Anak muda, di antara kita tidak ada masalah apa-apa. Kita pun tidak saling kenal satu sama lain. Tapi kenapa kau malah ikut campur dalam masalah ini?" tanya si Golok Raksasa menahan rasa marah di hatinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com