"Baik," Zhang Yi menganggukkan kepalanya beberapa kali. Setelahnya, dia berkata lagi, "Jika kau tidak ingin mengalami nasib yang sama seperti mereka, maka kau harus memberitahukan aku, siapa yang telah memberikan perintah untuk membunuhku?"
Ia tidak banyak basa-basi. Pemuda serba putih itu langsung bicara ke inti permasalahan.
Zhang Yi hanya ingin tahu siapakah sosok yang selama ini selalu menyuruh orang-orang untuk membunuh dirinya.
Sungguh, ia benar-benar dibuat penasaran setengah mati.
Di satu sisi lain, hati kecilnya juga berkata bahwa orang yang telah menyuruh Lima Pedang Darah untuk membunuhnya, tak lain adalah orang sama yang telah menyuruh orang-orang lain sebelum mereka.
Tapi siapakah orang itu? Mengapa ia sangat bersikeras ingin melenyapkannya?
Sementara itu, orang tua tadi tampak semakin ketakutan. Wajahnya bertambah pucat. Seolah-olah darah di tubuhnya tidak mengalir lagi.
"Ini ... aku ..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com