webnovel

LEGENDA DEWA PEDANG (IND VERS)

Seorang pemuda bernama Xiao Heilong mati dibunuh oleh sekawan perampok saat dia sedang bersama dengan kekasihnya yang bernama Sherly. Kalung pusaka Pure Heart yang merupakan salah satu harta langit yang secara tidak sengaja mereka beli di sebuah toko emas memberikan kesempatan kedua pada mereka untuk hidup kembali di tubuh orang yang sedang koma di planet Dreamland. Heilong direinkarnasi ketubuh pria bernama Long Bai sedangkan Sherly direinkarnasi di tubuh Xin Ye. Namun saat Heilong berhasil menyelesaikan ujian dari salah dewa yang menjaga planet itu, tiba-tiba roh Long Bai kembali bangkit dari tidurnya. Ternyata roh Long Bai selama ini tidak menghilang tapi hanya tertidur saja. Ketika melakukan petualangan Heilong akhirnya mengetahui bahwa sebenarnya dia adalah reinkarnasi dari seorang dewa perang yang bernama dewa Li Xuan, sedangkan Sherly adalah reinkarnasi dari seorang dewi yang bernama dewi Xi Shi. Saat bertemu dengan leluhurnya yaitu Prabu Angling Dharma di dalam dunia game The Power Of Java. Heilong akhirnya mengetahui bahwa semua bencana yang menimpanya adalah siasat dari raja iblis Dark Etheroz. Penasaran bagaimana petualangan Heilong mencari raja iblis dan membalas dendamnya? Dan bagaimana pula keadaan Heilong setelah roh asli dari pemilik tubuh itu bangkit?

Misel09 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
56 Chs

JURUS LANGKAH ANGIN PEMECAH BADAI

Long Bai berkeliling hutan untuk mencari kayu bakar dan beberapa bahan yang bisa dijadikan sebagai bumbu masakan karena dia ingin memasak daging rusa yang baru saja di tangkap.

Setelah mendapatkan kayu bakar dan beberapa buah jamur serta bumbu yang di butuhkan, Long Bai kembali ke Goa tempat dia membunuh Beast serigala bulan.

Di dalam Goa Long Bai merasakan ada sesuatu yang aneh. Suhu udara di dalam Goa ini lebih dingin dari pada suhu udara yang ada di luar padahal seharusnya suhu di dalam Goa haruslah lebih hangat.

Secara perlahan Long Bai mulai berjalan untuk menyusuri Goa itu lebih dalam dan mencari sumber dari hawa dingin ini.

Akhirnya langkahnya terhenti pada sebuah pintu yang di tutupi dengan es, di atas Goa tertulis.

"Makam Pendekar Angin Xin Wu"

Long Bai terus berdiri di depan pintu itu sambil memperhatikan sekeliling pintu untuk mencari cara membuka pintu itu.

Long Bai tidak menemukan semacam kunci atau benda khusus untuk membuka pintu itu, artinya satu satunya cara untuk membuka pintu ini adalah dengan mendorong dengan sangat kuat.

Long Bai mulai mengulurkan telapak tangannya. Energi es yang sangat dingin memancar dari tubuhnya. Semakin lama energi es itu semakin kuat lalu menyelimuti seluruh telapak tangan Long Bai.

Serpihan serpihan es mulai muncul di sekitar tubuh Long Bai. Setelah dia merasa kekuatan di telapak tangannya sudah cukup besar, dia memukulkan Tapak Es Membelah Lautnya ke pintu itu.

Pintu itu sama sekali tidak bergerak.

"Pintu ini ternyata sangat kokoh! Aku harus menambahkan kekuatanku saat memukulnya," seru Long Bai.

Kali ini Long Bai berniat untuk menggunakan kekuatan yang lebih besar lagi dan memukul pintu itu dengan jurus Tapak Es Pembekuan Angin. Long Bai mulai mengangkat tangan kirinya dan membuka telapak tangannya.

"Tring … Tring ... Tring..."

Di dalam telapak tangannya, serpihan serpihan es segera muncul. Serpihan-serpihan es itu semakin lama muncul semakin banyak dan membentuk pusaran angin kecil.

Sambil menatap pusaran es yang ada di telapak tangan kirinya, Long Bai terdiam untuk waktu yang cukup lama. Dia berusaha menstabilkan energi es yang ada di tangan kirinya.

Setelah merasa energi es di tangan kirinya sudah cukup stabil, dia lalu secara perlahan mengulurkan tangan kanannya.

"Whosh …. "

Di atas telapak tangan kanannya, energi angin yang sangat kuat mulai memancar dan menyelimuti telapak tangannya.

Energi angin itu secara perlahan mulai membentuk pusaran angin yang semakin lama semakin akan semakin membesar. Kini pusaran angin itu membentuk angin tornado setinggi satu meter.

Seketika, suhu disekitarnya langsung turun dengan sangat drastis dan menjadi sangat dingin sampai menusuk ke dalam tulang.

Long Bai lalu bergerak untuk menyatukan kedua tangannya secara perlahan karena setiap gerakan yang dia lakukan mengandung ledakan energi yang sangat besar. Jika dia tidak hati-hati maka energi itu akan berbalik menyerang tubuhnya.

Setelah menggerakkan kedua lengannya agar saling mendekat. Pusaran energi es dan angin tornado itu menjadi semakin dekat sampai pada akhirnya kedua energi itu berhasil menyatu sempurna.

Pusaran Tornado es yang sangat dingin dan Kuat berwarna biru itu mulai terbentuk.

Dia lalu memadatkan pusaran tornado es yang ada di telapak tangannya untuk membentuk sebuah bola energi es sebesar kepala orang dewasa. Di dalam bola energi es itu terdapat pusaran energi angin yang sangat kuat.

Long Bai langsung melemparkan bola energi yang berisi pusaran angin es yang sangat dingin itu ke pintu es yang ada di depannya.

Tapi sekali lagi usahanya sia-sia pintu itu sama sekali tidak bergeming.

"Jurus tapak es pembeku angin milikku bahkan tidak bisa mengerakkan pintu ini," gumam Long Bai dalam hati.

"Kalau begitu aku benar-benar harus menghancurkan pintu ini," Long Bai berjalan mengambil pedangnya. Dia berniat untuk mengeluarkan jurus Pedang Es Sembilan Badai.

Long Bai mulai menyalurkan energi es dan anginnya ke dalam pedangnya sampai membentuk dua pusaran energi yang berbeda di kedua sisi pedang.

Perlahan-lahan dia mulai mencoba menggabungkan ke dua energi itu sampai pada akhirnya kedua energi itu berhasil menyatu sempurna.

Long Bai lalu memadatkan pusaran angin tornado es itu dan membaginya menjadi sembilan bagian kecil seukuran kepalan tangannya.

Sembilan bola energi itu mulai menyelimuti setiap bagian dari ujung pedang. Long Bai lalu mengayunkan pedangnya menyerang pintu es tersebut.

"Boom …. "

Jurus yang dikeluarkan Long Bai itu menabrak pintu es dengan sangat keras sehingga menimbulkan suara ledakan yang sangat dahsyat dan membuat pintu es itu menjadi hancur berkeping-keping.

Long Bai mulai berjalan memasuki Makam. Di dalam makam ini, dia melihat sebuah Danau kecil yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat kuat, sehingga membuat seluruh ruangan di dalam makam ini tertutup es.

Di sudut ruangan dia melihat sesosok manusia yang sudah berubah menjadi tengkorak.

"Mungkinkah dia adalah pendekar angin Xin Wu," ucap Long Bai sambil memandang tengkorak itu.

Long Bai melihat di depannya ada sepucuk surat. Dia mengambil surat itu dan mulai membacanya. Tanpa sadar, Long Bai merasakan sakit di hatinya saat dia membaca surat itu karena isi dari surat itu mengingatkan dia pada kekasihnya yang ada di Planet Bumi yaitu Sherly.

" Sepertinya pengalaman hidupmu tidak jauh berbeda dengan hidupku. " Long Bai meletakkan surat itu dan memberi hormat.

Long Bai melihat sekelilingnya dan melihat ada sebuah celah kecil pada dinding yang ada di belakang tengkorak itu. Di dalam Dinding itu, Long Bai menemukan sebuah kitab dan sebuah surat. Dia lalu membukanya dan membacanya.

Siapa pun yang menemukan kitab ini boleh mempelajari jurus ini tapi aku melarang siapapun di bawah tingkat grand emperor untuk mengambil senjata pusaka yang aku taruh di dasar danau ini.

Jika kamu berhasil mengambil senjata pusaka itu maka kembalikanlah ke kerajaan White Tiger dan tunjukkan surat ini.

Keturunanku pasti akan memberimu hadiah yang besar sebagai tanda terima kasih.

Siapa pun orang yang berhati jahat ketika dia memegang senjata itu pasti dia akan hancur meskipun dia adalah keturunanku.

Setelah membaca surat itu Long Bai lalu menyimpannya.

" Jadi pendekar angin ini berasal dari Kerajaan White Tiger. Pantas saja dia bermarga Xin. " ucap Long Bai.

Long Bai mengambil buku itu lalu membacanya.

"Langkah Angin Pemecah Badai"

Long Bai mulai membuka buku itu dan mulai mempelajarinya. Dia membaca halaman demi halaman untuk memahami isi dari tiap halaman.

Angin tidak berbentuk tapi bisa dirasakan

Angin tidak terlihat tapi bisa menghempaskan

Angin terlihat tenang tapi memiliki kecepatan yang luar biasa

Angin bisa menembus benda apapun seperti air

Kata demi kata dihalaman itu terukir dipikiran Long Bai.

Long Bai berdiri dan mulai menyalurkan energi anginnya agar menuju ke kedua kakinya. Dengan pemahaman yang diperoleh dari kitab itu, energi angin yang menyelimuti kakinya semakin padat dan kuat.

Dia mulai berlari mempraktekkan jurus itu.

"Whosh ...