webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

71 Bersantai di Rumah

Setelah mengantar kembali Indra ke rumah kontrakannya dan memberikannya sejumlah uang, Randika kembali ke rumahnya.

Di rumah, dia bertemu dengan Hannah yang sedang menonton TV.

Ketika dia mendekat, Hannah tidak menyadari keberadaannya karena benar-benar terpaku dengan film yang dia tonton.

Hari ini Hannah tidak berpakaian sexy seperti biasanya. Namun, Randika tetap melirik ke arahnya. Rambut yang tidak diikat, baju putih biasa yang menonjol, hot pants yang menonjolkan paha dan kakinya yang mulus tetap membuat Hannah terlihat sexy. Belum lagi aroma sabun yang memancar darinya mengingatkannya pada Inggrid yang baru selesai mandi.

Mungkinkah Inggrid saat masih kecil persis seperti adiknya?

Randika lalu duduk perlahan-lahan di samping Hannah dan mengangetkannya.

"Eh! Kak kurang ajar sekali kamu! Kaget tahu aku, lain kali kasih salam gitu kalau sudah pulang." Hannah langsung mengomel tanpa henti namun, dia langsung terpaku kembali ke TV kembali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com