webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

353 Pasukan Ares Telah Tiba!

Tentu saja ketakutan Randika ini dibuat-buat. Setelah menerima pukulan bantal berkali-kali dari Hannah dan Viona, Randika diusir dari kamar mereka berdua.

Namun sejujurnya, Randika lah yang keluar sebagai pemenang hari ini. Di saat pemukulan itu terjadi, dia berhasil mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dia berulang kali meraba dan meremas kedua dada perempuan itu!

Ketika dia berjalan menuju kamarnya, wajahnya tidak bisa berhenti tersenyum. Ah…. Aku ingin menyentuhnya lagi!

...

Keesokan harinya, ketiganya langsung jalan-jalan lagi.

Menurut rencana mereka kemarin, Hannah dan Viona ingin pergi ke pantai hari ini. Randika, tentu saja, menerima usulan ini karena pantai sama saja dengan bikini. Di mana ada bikini, di situ ada perempuan cantik. Jelas Randika sangat menantikan momen ini!

Ketiganya berangkat menuju pantai dengan semangat yang membara, sayangnya pantai yang mereka datangi sangatlah ramai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com