webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

303 Terjebak Dalam Suasana Misterius

Hannah mendatangi kolam itu sekali lagi. Ketika dia berusaha melihat permukaan kolam itu, tiba-tiba air muncrat ke mana-mana. Kemudian Randika tiba-tiba muncul ke permukaan air.

Hannah sama sekali tidak menyangka Randika akan keluar, air itu langsung membasahi seluruh tubuh dan pakaiannya.

Hannah sendiri sudah memakai baju yang tipis dan compang-camping, sekarang karena air itu bajunya menempel pada bentuk tubuhnya.

"KAK! Pakai bajumu!"

Hannah benar-benar marah sedangkan Randika langsung memakai bajunya sambil terus memperhatikan tubuh sexy Hannah khususnya kedua dadanya yang besar itu, dia sangat ingin merabanya.

Hannah memperhatikan bahwa tatapan mata kakak iparnya ini tertuju pada dirinya. Ketika Hannah menyadarinya, dia langsung menutupi tubuhnya dengan tangannya. "Kak, kenapa kamu begitu mesum!"

"Han, kan tidak ada salahnya melihat? Lagipula aku juga sudah melihat yang jauh lebih vulgar dari ini bukan?" Kata Randika sambil tersenyum.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com