webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

276 Belanja

Randika kemudian mengambil kembali lauk berwarna hitam yang seharusnya telur dadar itu.

Ketika dia menggigitnya, rasa asin yang begitu luar biasa langsung menggelegar, terlebih masih ada garam yang tidak larut dalam telur.

ASIN!

Benar-benar asin!

Apa Inggrid memakai 1 kg garam?

Randika hampir saja muntah, namun ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat wajah Inggrid yang sedang tersenyum dan bahagia.

GLEK!

Dengan susah Randika menelannya, setelah itu dia langsung meminum susu satu gelas dalam satu kali teguk.

Syukurlah susu yang diminumnya itu tidak diapa-apakan oleh Inggrid, kalau tidak dia sudah pasti mati sekarang.

Melihat Randika memakan makanannya, Inggrid tersenyum. "Makannya jangan cepat-cepat begitu, tersedak kan jadinya? Kalau kamu masih lapar, aku akan buatkan lagi kok."

Mendengar kata-kata ini, keringat dingin mulai membanjiri punggung Randika. Dia lalu tersenyum pahit. "Sayang, nanti malam kita makan apa?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com