webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

182 Koloseum

Semua orang mulai bersorak ketika singa itu terbangun. Di dalam kandang, singa Afrika itu terlihat gagah dengan surainya yang lebat.

"Wow kak, bukankah singa itu terlihat keren?" Hannah tidak bisa berhenti tersenyum.

"Iya keren." Randika menjawabnya dengan setengah hati. Dalam hatinya dia mengingat-ingat kembali rasa daging singa yang tahu dia makan dulu.

Saat dirinya masih berkeliling dunia, Randika pernah memakan daging singa beberapa kali. Yang paling membekas di ingatannya adalah ketika dia berhasil selamat dari terkaman seekor singa jantan saat dirinya bersembunyi dikejar musuhnya. Saat itu dia sedang dikejar oleh puluhan orang dan belum makan selama 2 hari jadi daging yang dibakar seadanya itu benar-benar lezat.

Dan lagi ketika dia diundang makan oleh seorang pangeran, lagi-lagi Randika mencicipi olahan daging singa yang enak.

Pikiran Randika masih terjebak nostalgia sedangkan para pengunjung lainnya sibuk mengeluarkan handphone mereka dan memfoto singa tersebut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com