webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Pas assez d’évaluations
420 Chs

177 Diam Sedikit, Dia Masih Tertidur!

Setelah menunggu sebentar, akhirnya kereta mereka berangkat menuju kota Cendrawasih.

Kursinya memang keras tetapi itu tidak masalah, yang terpenting Christina sudah ada di sampingnya.

Randika duduk di sisi luar dan Christina duduk dekat jendela.

Hampir tidak ada orang yang turun di stasiun ini, oleh karena itu banyak kursi yang masih ditempati orang.

Randika mengamati mereka satu per satu, dia khawatir masalah di kota ini akan ikut bersamanya.

Ketika dia masih memperhatikan, dia melihat pria yang bertelepon dengan suara keras tadi pagi.

"Halo ini aku." Randika menyapanya dengan senyuman. "Aku harap mulutmu tetap bisa diam selama perjalanan."

Pria itu menatap Randika dengan tatapan ketakutan dan tersenyum pahit. Tindakan kekerasan Randika tadi pagi masih membekas di pikirannya. Namun, pria ini berusaha melupakan kejadian itu dan berkata dengan nada dingin. "Santai saja, aku tidak akan berisik karena aku akan menari di atas mayatmu!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com