webnovel

Menyewa Toko

Yueyin dan Shuwan kemudian mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya. Mereka kemudian makan malam bersama lalu segera memasuki kamar mereka masing-masing. Shuwan saat ini sedang menghitung uang tabungannya yang sudah dia kumpulkan selama ini. Dia akan membawanya besok karena dia akan mencari toko untuk di sewa dan akan dia gunakan bersama Yueyin membuka toko perhiasan. Shuwan berharap usahanya ini akan membawa hoki dan juga akan merubah kehidupan mereka.

Shuwan merasa semenjak dia bertemu dengan Yueyin kehidupannya menjadi semakin baik dan dia seperti sangat mudah dalam melakukan segala hal. Shuwan segera menyimpan uangnya dan kini dia berbaring di atas tempat tidurnya. Dia sangat lelah hari ini karena selama dua hari dia tidak pulang karena sedang berjualan di pekan raya yang diadakan setiap dua minggu sekali. Shuwan segera memejamkan matanya karena besok pagi dia harus pergi kekota lebih awal untuk mencari toko yang akan mereka sewa untuk memulai usaha mereka.

Sementara itu, Yueyin saat ini juga sudah tertidur. Selama dua hari ditinggal oleh Shuwan, dia sangat bekerja keras membuat banyak jenis perhiasan untuk mengisi toko baru mereka nantinya. Kini dia segera terlelap dan dia mengalami mimpi yang sangat aneh, dia saat ini berada di sebuah pertempuran dahsyat. Apa yang Yueyin lihat benar-benar sangat mengerikan. Dia tidak melihat seorang manusiapun di tempat dia berada sekarang. Dia hanya melihat burung Phoenix dan naga yang saling berperang memperebutkan kekuasaan. Yueyin berada di tempat itu selama berhari-hari hingga hari ini dia melihat semua musnah. Hanya ada beberapa pasang Phoenix dan naga yang penuh luka kemudian meninggalkan tempat itu.

Yueyin merasa mual berada di tempat itu, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia benar-benar ingin meninggalkan tempat itu tetapi tubuhnya diam tidak bisa bergerak hingga akhirnya dia muntah karena melihat begitu banyak bangkai dan darah. Yueyin kemudian melihat sesuatu yang menarik penglihatannya. Dia melihat sebutir telur yang terbakar api. Telur itu menjadi berwarna merah keemasan dan akhirnya cangkangnya menetas. Dari dalam cangkang telur itu keluar seekor burung Phoenix yang sangat cantik, bulunya berwarna merah keemasan dan berkilau. Dia berusaha keluar dari dalam cangkang telur itu lalu segera berusaha terbang meninggalkan tempat ini.

Yueyin sebenarnya ingin menolong tetapi dia tidak bisa melakukan apapun saat ini, dia seperti menonton televisi. Yueyin melihat betapa gigih anak burung Phoenix itu berusaha terbang dan akhirnya dia berhasil, tetapi saat dia sudah berada di udara dia terjatuh karena bulu-bulunya belum tumbuh sempurna. Burung Phoenix kecil itu kemudian terjatuh ke dunia bawah. Yueyin sekarang bisa mengikuti burung Phoenix kecil itu tetapi tetap tidak bisa membantu. Mereka saat ini berada di sebuah danau. Burung Phoenix kecil itu terjatuh kedalam air dan hampir mati tenggelam saat dia di tolong oleh seekor naga air yang memiliki warna sisik yang sangat bagus. Naga kecil itu memiliki warna sisik kebiruan yang juga bercahaya saat terkena sinar matahari.

Naga kecil itu kemudian membawa burung Phoenix yang sudah tidak berdaya dan segera menaruhnya di tepi danau. Naga itu segera masuk ke dalam air dan burung Phoenix kecil itu kini berjalan dan menggetarkan tubuhnya untuk mengeringkan tubuhnyan yang basah. Dia mulai kembali terbang tetapi tetap tidak bisa dan selalu terjatuh. Akhirnya burung Phoenix kecil yang pintar itu berlindung di sebuah gua dari pohon tua yang ada di tepi danau. Dia melakukan meditasi dan berkultivasi disana.

Seribu tahun kemudian, burung Phoenix kecil itu tumbuh menjadi seekor Phoenix api yang sangat cantik dan memiliki kekuatan yang luar biasa, dia bisa melakukan apapun dengan kekuatannya. Dia akhirnya menjadi seorang manusia. Dia memiliki wujud sebagai gadis yang sangat cantik. Yueyin sangat terkejut karena rupa Phoenix itu sama persis dengan dirinya. Yueyin kemudian mulai mengingat saat dia terbangun dan keluar dari dalam gua itu lalu meninggalkan danau menuju ke pemukiman penduduk karena dia lapar.

Yueyin juga mengingat saat dia dimarahi oleh penjual kue karena dia memakan kue osmanthus tanpa membayar lalu bertemu dengan Bibi Shuwan. Yueyin akhirnya terbangun dan mendapati hari sudah siang saat ini. Dia segera beranjak bangun dan keluar dari dalam kamarnya dan mendapati rumahnya sudah kosong. pasti Bibi Shuwan sudah pergi, dia juga melihat di meja sudah tersedia sarapan untuknya.

"Bibi Shuwan, maafkan aku. Aku terlambat bangun karena mimpi itu. Ternyata aku bukan dari alam manusia, aku dari dunia atas, aku harus mencari tahu dimana bangsaku yang saat itu tersisa saat ini berada. Aku juga harus menemukan naga air itu. Aku harus berterima kasih kepadanya." gumam Yueyin dalam hatinya. Dia kini sudah mengetahui asal usulnya. Dia akan menyembunyikan identitasnya selama belum menemukan bangsanya. Dia harus mencari keluarganya. untuk itu dia akan menyamar menjadi seorang manusia biasa.

Yueyin sekarang sudah tahu siapa dirinya, dia akan membalas budi baik Shuwan dan akan menemani wanita itu selamanya sampai dia menemukan keluarganya dan naga yang telah menolongnya. Kini dia juga sudah tahu bagaimana menggunakan kekuatannya. Yueyin sangat bersyukur karena kini dia berada di dunia manusia. Dia akan mencari cara agar dia bisa kembali ke dunia atas, dia ingin melihat seperti apa tempat itu sekarang setelah dia meninggalkannya selama seribu tahun. Yueyin kemudian mencoba menggunakan kekuatannya untuk kembali membuat perhiasan yang berkualitas bagus dalam waktu yang sangat singkat. Dia kemudian segera memasukkan semua oerhiasan yang telah dibuatnya kedalam kotak kaca yang sangat indah. Sepertinya perjiasan yang dia miliki saat ini sudah cukup banyak untuk modal membuka toko baru.

Kini dia segera membereskan kembali rumah Shuwan dan memasak untuk makan malam mereka. Setelah semuanya selesai, Yueyin saat ini kembali ke dalam kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya. Dia ingin sekali menemukan keluarganya tetapi saat ini dia sama sekali tidak memiliki petunjuk sedikitpun tentang keberadaan mereka. Yueyin kemudian kembali memejamkan matanya, semalam dia tidak tidur nyenyak meski pagi ini dia kesiangan. Semua itu karena dia mendapatkan kebenaran tentang dirinya.