(Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, ajining diri ana ing lathi) "Kamu tidak bisa berlari meninggalkan sebuah kesalahan, harga diri seseorang terletak pada lidahnya."
Perjalanan menuju kota selanjutnya masih belum bisa dirasa Randu, paginya yang sudah diberikan sebuah kecupan saat membuka pintu membuat pikirannya kacau.
Tetapi semua bukanlah perkara mudah bagi Randu untuk menyegerakan akan apa yang telah terjadi, semuanya yang harus dipersiapkan dengan matang benar.
Sekitar masih pukul delapan dirinya sudah diberikan beberapa sarapan maupun diberikan kopi spesial di hotel itu, Mirna tentunya terkejut karena bukanlah dirinya yang melakukannya.
"Makasih ya buat kecupan dan semuanya, kopi terus sarapannya."
"Aku baru saja bangun, apa jangan-jangan kamu sama perempuan lain? Kamu jahat Ran, padahal aku berusaha menerimamu."
"Eh tapi itu mimpi kok, udah jangan ngambek. Itu dalam mimpi."
"Beneran?"
"Iya, ya sudah bersih-bersih dulu gih. Nanti kita pergi."
"Ke mana?"
"Udah, pokoknya kamu bersih-bersih dulu."