webnovel

22. Perjalanan dan Pemberhentian

Nah sekarang waktunya bagi diriku sendiri, aku membalikkan badan menatap stasiun ini "Tunggu aku Academy draconis".

"hanya sebuah perjalanan biasa yang tidak"

ada artinya

...

Ini adalah awal kisah ku, awal dimana aku akan memasuki sekolah terbaik di dunia.

ku melangkah memasuki stasiun, memperhatikan ramai orang-orang yang berlalu-lalang, ada beberapa dari mereka yang terbang di langit-langit stasiun, aku edarkan pandanganku mencari arah dimana kereta bernomor 25 berada, dengan tas gendong dan koper besar yang tengah ku seret, mencari dimana gerbong kereta nomor 25 berada.

Akhirnya setelah berputar mencari dimana gerbongnya, aku menemukan papan penunjuk bertuliskan 25 yang mana aku langsung segera pergi menuju arah papan itu.

selesai mengikuti arahan papan tadi aku sepertinya sudah sampai pada kereta yang akan membawa ku, tertulis di kereta itu nomor 25 tepat pada bagian depan kereta itu, aku melihat sekumpulan orang-orang yang tengah mengantri berjejer di depan pintu masuk kereta, disana aku juga melihat ada penjaga pintu kereta yang sepertinya akan memeriksa tiket.

Aku menghampiri barisan itu berdiri menunggu bagian pemeriksaan tiket, hingga akhirnya sudah bagian aku saja, "tolong tiketnya" ucap penjaga itu ramah, aku langsung menjulur kan tangan memberikan tiket kereta yang sudah sendari tadi ku pegang itu kepadanya, "ini tiketnya".

Penjaga itu mengambil tiket ku lalu melihat isi tiketnya, setelah itu dia meminta ku untuk berdiri pada sebuah tanda lingkaran di bawah ku, dan mereka melakukan pemeriksaan, "custodia, divioculos" mantra yang diucapkan penjaga itu, lingkaran di kakiku mengeluarkan angin dan bercahaya, tubuhku tidak bisa digerakkan, lalu mata penjaga itu bercahaya menjadi biru terang menatap diriku.

Itu dia sedang melakukan pemeriksaan, biasanya buat mencegah orang yang membawa item sihir berbahaya atau tidak sekedar memeriksa energi sihir kita apakah tinggi atau rendah, tapi divioculos ini nggak terlalu bisa buat menilai sihir secara tepat, soalnya sihir ini bisa bentrok dengan pengguna energi sihir Vel', jadilah penggunaan sihir divioculos jarang dipakai untuk penilaian sihir yang tinggi, tapi setidaknya sihir ini masih bisa membedakan energi satu dengan energi yang lainnya, makanya sihir ini sering digunakan dalam keadaan kecil begini.

Oh iya, biasanya itu kalau ada penilaian tingkat tinggi kayak test ordo biasanya menggunakan alat sihir dan ada seorang Great wizarde, juga kalau beruntung biasanya pangkat salah satu dari ketujuh belas orang yang berpangkat Quartz bakal datang terus menilai kita secara langsung.

dan semoga aja di test ordo ku nanti salah satu dari mereka bisa hadir, aku selalu penasaran dan ingin melihatnya secara langsung dengan mata kepalaku, semoga saja.

Saking asiknya memikirkan hal itu, aku langsung sadar bahwa sekarang aku sudah tengah duduk pada kursi yang sebelumnya penjaga tadi sudah beritahu, kursiku nomor 007 ahh ini bakalan jadi kursi terbaik,

aku lalu meletakkan koper besar ku pada bagian samping kursi.

Baiklah sekarang aku sudah berada dalam kereta lalu bakal turun di stasiun Khalajeri, menurut pemberitahuan yang aku dengar tadi stasiun Khalajeri tempat tujuan ku, kira kira memakan waktu 2 jam untuk sampai, lumayan perjalanan yang jauh yah tapi tak apa, aku harus tetap semangat, "Semangat Lian, kamu kuat" ucapan ku meyakinkan diri, nah sekarang untuk mengusir kebosanan apa yang harus aku lakukan?, hmm.

Sepertinya seru kalau aku menjelajahi kereta ini, iya sekalian aku jalan-jalan aja, baiklah sudah diputuskan.

Aku menyimpan tas gendong ku pada penyimpanan kursi, lalu aku berdiri melangkah menyusuri gerbong ke gerbong kereta menjelajahi seisi kereta ini, Memang yah Tm's itu keren banget dari desain sampai bentuk ruangan juga keren, aku tadi berjalan menuju gerbong kelas atas terus kan disana itu mewah banget!, gerbong nya itu bernuansa kerajaan klasik, terus juga disana luas banget entah kenapa aku merasa malah gerbong tadi luasnya udah mirip sama kaya panti.

Apa mereka pakai sihir juga yah biar gerbong nya semakin luas didalam tapi diluar sesuai dengan ukuran kereta biasa, humm keren.

"kepada para penumpang sekalian, satu jam lagi kita akan segera sampai pada stasiun Khalajeri, di mohon sekali lagi satu jam lagi kita akan segera tiba pada stasiun Khalajeri"

suara itu berasal dari alat sihir vox dia itu semacam speaker jarak jauh, dan bisa digunakan dengan mudah.

Aghhh tak terasa aku dari tadi udah berjalan mengelilingi kereta selama satu jam, pantasan sekarang kaki aku langsung terasa lelahnya, emang yah keasyikan sendiri sampe lupa sama badan.

Aku mencoba kembali ke gerbong dimana tempat dudukku berada, tapi sayangnya kereta tiba-tiba mengerem mendadak, aku lalu terjungkal kebelakang, jatuh tepat mengenai pantat ku "aduhh, ada apa sih"

gumam ku, masih kesakitan dengan diriku yang terjatuh.

"Dimohon kepada penumpang, agar tidak panik dan tidak bergerak dari kursi masing-masing, kami hanya mengalami sedikit kesalahan, dan akan segera kami perbaiki"

Begitulah pemberitahuan yang berbunyi setelah insiden rem mendadak itu terjadi.

Aku langsung berusaha berdiri ingin mengetahui apa yang tengah terjadi, kulihat ada jendela sebuah kaca jendela dari gerbong ini, aku menghampiri nya lalu melihat arah keluar ada apa yang terjadi.

Begitu mataku melihat seseorang diluar aku aku langsung terdiam kelu, tidak mungkin itu disana, diluar sana ada salah satu dari The Seventeen Magus, apa aku salah lihat?, tidak ini bukan halusinasi diriku itu memang benar dia adalah Aqma dari salah satu magus ahhhhhhhhhhhhhhh.

Kenapa Aqma bisa berada disini, apakah rem mendadak tadi ada hubungannya dengan kehadiran Aqma ini, aku perhatikan kembali diri Aqma tampaknya dia tengah menghadapi sesuatu, tapi apa. Sesaat aku memperhatikan Aqma tiba-tiba saja ada seekor makhluk aneh, sekujur tubuhnya tertutupi aura hitam pekat, dengan mata kuning menyala.

Apa itu?, aku saja belum pernah melihat makhluk seperti itu sama sekali, dia menyerang Aqma mengunakan tangan nya, yang terlihat tajam itu.

Aqma menghindari serangan itu, kemudian dia membentuk air menjadi runcing dan memperbanyak, Aqma menunjuk kearah makhluk tadi diikuti dengan meluncurnya runcingan air itu.

Aku tidak tau pasti tapi dari sini aku melihat kalau serangan Aqma malah hanya melewati makhluk itu, "eh kok gitu kan, seharusnya serangan Aqma bisa kena, tapi kenapa?"

risau diriku melihat pertarungan Aqma dan makhluk hitam itu, karena kesal aku mulai memukul-mukul kaca jendela kereta tadi, melontarkan kalimat-kalimat tidak terima.

"ih, Aqma masa serangnya gak kena, gak bisa ini weee, lu tuh makhluk nggak tau asalnya terus....."

aku terus memukuli kaca jendela itu tanpa perduli apa-apa hingga aku tak merasakan sesuatu yang lainnya, aku entah kenapa merasa terdorong oleh seseorang yang membuat aku jatuh tersungkur, "eh kurang ajar nggak bisa lihat ada orang yah!!!!!"

teriakku emosi kepada siapapun yang membuat diriku terjatuh dan kotor terkena tanah, aku kan lagi sibuk ngeliatin Aqma.

Sampai aku baru sadar tanah, tunggu, aku edarkan pandanganku lalu kutemukan Aqma dan makhluk tadi saling menatap diriku.

Ternyata aku terjatuh dan malah keluar dari gerbong kereta ku.

"Jalan menuju kebaikan adalah, penderitaan"