Xia Ling tinggal di pegunungan selama beberapa hari sampai kesehatannya pulih. Bekas luka di tangan dan kakinya perlahan sembuh, dan emosinya juga lebih stabil.
Ia bertemu Li Lei di ladang besar bunga mawar dan bertanya, "Ada tas koper di BMW putih yang kau pinjamkan pada Pak Zhou untuk menjemputku. Apakah kau melihatnya?"
Li Lei meletakkan gunting kebunnya dan berpikir sejenak. "Aku ingat pernah mendengar Pak Zhou mengatakan ada koper besar. Dia bilang itu milikmu. Aku sudah menyuruh orang untuk memindahkannya ke kamarmu. Apakah kau mau mengambilnya sekarang? Aku akan menyuruh orang untuk membawanya. "
"Ya," kata Xia Ling dengan tegas. "Itu rampasan perangku."
"Rampasan perang?" tanya Li Lei.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com