webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horreur
Pas assez d’évaluations
244 Chs

Jasad yang lebih Mengerikan

Kutatap tangan kananku, kurasakan angin itu seperti menjabatku, membuatku tersenyum merasakannya. "Tuan, izinkan kami pergi dan kau akan selamat." aku berusaha mencari jalan keluar, karna aku tak mau ada yang terluka disini. Namun sepertinya ucapanku tak dapat diterima sama sekali oleh lelaki itu, ia kembali menggeram dan melemparkan sekitar dua puluh batu kearahku dan Chae. Kurentangkan satu tanganku didepan, menghentikan batu-batu itu dengan anginku. Dan hempaskan tanganku kedepan membuat angin itu berhembus membawa seluruh batu itu hingga mengenai tubuh lelaki itu. Lelaki itu jatuh terduduk dengan darah yang bercucuran karna batunya sendiri, melihat peluang untuk melarikan diri. Akhirnya aku menarik Chae dan segera pergi dari tempat itu.

"Hhaaa....hahh.... hahh..." Kami berlari cukup jauh dari sana,

"Kau benar-benar hebat." Kutatap kini Chae menatapku dengan tersenyum.

"Terimakasih telah menolongku." sambungnya lagi, aku terdiam dan kemudian mengangguk pelan,

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com