webnovel

L'AMORE NON ESISTE (Tidak Ada Cinta)

"Lo marah karena omongan gue tadi kan? Jawab gue Sheina." Tanya Vincent sambil terus menatap wajah Sheina.       Sheina memberontak dan hendak menjauhkan tubuhnya dari Vincent namun segera ditahan oleh Vincent. Vincent langsung menarik pinggan Sheina agar semakin mendekat dan kini tubuh mereka sudah saling menempel.     "Lep.. Ahhh lepasin kak. Nanti bibik bisa liat." Ucap Sheina berusaha menurunkan tangan Vincent dari pinggannya.     "Gue ngak peduli, yang penting sekarang lo jujur, lo marah karena ucapan gue yang tadi kan?" Vincent kembali bertanya namun tetap tidak ada jawaban dari Sheina.     "Jawab Sheina." Ucap Vincent kali ini dengan suara yang lebih keras dari yang tadi. Sheina yang sudah mulai kesal melihat sikap Vincent langsung memberanikan diri menatap mata Vincent tajam.     "Mau lo apa sih kak? Lo ngapain sih masih deket- deket gue hah? Lo ngapain masih susul gue ke sini. Lo ngak mau kan kalo gue suka sama lo? Iya kan? Dan satu- satunya cara agar gue ngak suka sama lo ya gue ngak sering- sering lagi ketemu sama lo." Jeda Sheina, lalu melepaskan tangan Vincent dengan sepenuh tenaga.     "Lo ngak usah ketemu gue lagi, gue ngak mau ketemu sama lo lagi kak." Ucap Sheina yang membuat Vincent terdiam sejenak.     "Emang harus ya lo jauhin gue? Gue bukan ngak suka kalo lo cinta sama gue, tapi gue cuman ngak mau lo sakit hati Sheina, dan lo ngak harus jauhin gue. Lo harus selalu ada di samping gue, ngak boleh ada orang lain yang jadi pelindung lo selain gue." Ucap Vincent yang membuat Sheina tertawa.     "HAHAHHAAAHAHA, hebat.. hebat.. hebat banget lo kak. Emang lo siapa gue makanya lo bisa ngatur- ngatur gue sampai gue ngak boleh deket sama orang lain selain lo? Emang lo siapa gue hah? Jawab gue, jawab gue Vincent" Teriak Sheina tanpa memanggil Vincent dengan embel- embel kakak lagi, emosi Sheina semakin menjadi- jadi akibat ucapan Vincent tadi.     "Gue emang bukan siapa- siapa lo, tapi lo penting buat gue, dan gue ngak mau kalau lo harus deket sama orang lain selain gue."     "Munafik, brengsek, egois lo bener- bener egois kak. Lo bukan siapa siapa gue tapi lo ngatur- ngatur hidup gue. Urus aja hidup lo, gue bisa urus hidup gue sendiri kok, lo ngak perlu ikut campur sama hidup gue."     "Gue berhak ikut campur sama hidup lo." Ucap Vincent.

Mega_Dream · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
160 Chs

Part 98

Sheina menarik nafas lelah. Sebenar nya ia tidak mau menerima permintaan tolong dari Laura karena itu memang tugas nya sebagai sekretaris OSIS.

Sheina sebagai bendahara OSIS juga kan punya tugas tersendiri.

"Thank you ya Shei." Ucap Laura sambil bersiap untuk meninggal kan Sheina bersamaan dengan data data yang tadi Laura berikan pada Sheina

"Tapi kak, gue kan belum te---"

"Ohh iya gue mohon jangan kasih tau siapa siapa soal ini ya. Gue mohon, gue minta tolong cuman kali ini aja kok. Thanks Shei."

"Tap.."

brakk..

Sheina langsung menghenti kan kegiatan nya saat melihat Laura yang sudah menghilang dari pandangan nya.

Sheina melirik kertas kerta berisi data anak anak di sekolah nya.

"Di pikir gue juga ngak ada kerjaan kali ya? Untung lo kakak kelas gue. Kalau ngak udah gue citak lo." Ucap Sheina kesal.

Sheina sudah hampir setengah berkutat pada angka angka yang ada di hadapan nya dan itu belum selesai juga.

Kring... kringggg.. kring...

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com