webnovel

Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada

Kehidupan manusia itu sungguh indah, jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Apalagi kalau kita sudah menemukan hobi yang bisa membuat kita melakukan segalanya. Waktu akan terasa cepat berlalu. Akan tetapi jika aku diberi pilihan untuk melindungi umat manusia, jawabannya tidak akan kulakukan. Jika orang lain bisa kenapa harus aku yang melakukannya. Pada akhirnya waktu akan menunjukkan segalanya.....

Elnight_Sensei · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
320 Chs

Kurasa ini baik : Bagian 2

" kau terlalu melebih-lebihkan kami Fredella, apa yang bisa dilakukan oleh sekelompok kecil orang. "

" menurut perkataan Okaa sama, yang menghentikan perang besar sebelumnya antara para mahluk hidup di dunia ini adalah Cleopatra sama, beliau berkata akan memusnahkan siapa saja yang hendak melanjutkan perang itu. "

" ehh, dia hanya melakukan hal itu ? "

" ruang lingkupnya adalah seluruh mahluk hidup, bahkan dikatakan para Dewa pun juga patuh pada ancaman Cleopatra sama. "

" kenapa dia tidak jadi Dewa saja kalau begitu. "

" itulah yang terus aku pikirkan ketika masih kecil. "

" kalau begitu, kenapa pertikaian masih ada ? "

" ancaman yang diberikan Cleopatra sama hanya untuk mencegah perang besar sebelumnya itu tidak termasuk dalam pertikaian kecil. "

" begitu ya, pantas saja keluarga kami memiliki nama yang besar. "

" itu dibuktikan dengan perubahan paksa yang kau gunakan, kurasa kau memang penerusnya. "

" mungkin saja ini ilusi. ���

" ilusi dari mana ?, jelas-jelas ini tercipta. "

" begitu ya, mungkin saja sebuah kebetulan. "

" kenapa kau menyembunyikan kekuatan besarmu, harusnya kau tidak perlu melakukan hal ini. "

" hei, tidak baik memamerkan sesuatu, nanti ada yang iri. "

" itu wajar, ada kalanya seseorang tidak mencapai ke tingkat yang lebih tinggi. "

" karena itu, banyak yang memilih cara cepat dengan merugikan orang lain. "

" itu wajar, setiap orang punya keinginan tersendiri. "

" meski merugikan orang lain ? "

" aku tidak bisa mengatakan tidak. "

" sisimu yang jujur seperti ini merupakan nilai plus untukmu Fredella. "

Dia hanya diam setelah mendengar ucapanku.

" meski begitu, biasanya orang-orang akan menjauh atau menjadi takut jika melihat hal seperti ini, apa kau merasakannya juga ? "

Aku bertanya padanya untuk memastikan sesuatu.

" kenapa aku harus takut, kau hanya tipe orang menyebalkan, bukan menakutkan. "

" begitu ya ,seperti itu aku terlihat di mata mu, kukira itu yang lebih masuk akal sih. "

" jadi, tidak ada alasan untukku menjauhimu. juga, aku ingin mengucapkan terima kasih atas perubahan yang kau lakukan, kurasa aku sedikit mengetahui sesuatu yang disebut dengan teknologi yang berbeda. "

" ini tidak seberapa, meski begitu, kau tidak berbohong. kurasa kau tipikal Hime sama yang kuat juga. "

" kenapa kau sekarang malah bersikap seperti orang jahat, kurasa sisi itu mu benar-benar sangat manusiawi. "

" begitu ya, terima kasih. "

Kurasa dia memang mengerti atau ada rasa lain yang ikut serta di dalamnya

Sampai beberapa lama, kami tetap berbaring ditempat ini. cuaca di dimensi ini benar-benar sama persis dengan dunia asli.

Meski begitu, seakan menyadari sesuatu, Fredella segera berdiri dan menuju kearahku.

" hei, sebentar lagi malam. Kita harus segera kembali. "

Dia pun mengulurkan tangannya padaku seperti hendak membantuku berdiri.

Aku pun meraihnya dan memegang tangannya dengan erat. Senyuman kecil mulai terlihat di wajahnya.

" oke, sebaiknya kita bersiap-siap. "

" aku juga, tapi Raven kau akan memakai pakaian apa ? "

" tentu saja pakaian hitam itu, memangnya kenapa Fredella ? "

" karena kita akan jadi pusat perhatian dalam acara ini, bukankah kita sebaiknya memakai sesuatu yang agak mirip. "

Dia mengatakan hal itu sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.

" ah, begitu ya. aku ada ide. "

Aku segera membuka dimensi kecilku dan mengambil satu setelan lain dari desain buatanku.

" kukira ini cocok. "

Aku memberikannya padanya.

" setelan ini agak berbeda dari buatan Fazela, apa ini untukku ? "

" ambil saja, anggap saja seperti hadiah atasan kepada bawahan karena telah bekerja keras. "

" muuu…, meski begitu. ku ucapkan terima kasih. "

Sebenarnya aku paham maksudnya, namun aku tidak ingin kami memiliki hubungan dekat untuk saat ini, karena aku tidak ingin menyakiti Fredella.

" setidaknya setelan ini lebih bagus, kau akan terlihat sangat cocok. "

" meski begitu, bagian bawahnya sedikit membuatku kedinginan, apa tidak ada sesuatu yang lebih panjang lagi kah ? "

" tunggu sebentar, aku tahu sesuatu yang cocok, kurasa hal itu kulupakan. "

Kubuka lagi gerbang itu, dan mengambil sepasang kain yang sangat disukai kaum adam.

" ini mungkin solusinya. "

" sepasang stocking ?, kukira ini tidak terlalu membantu. "

" eh, jangan salah Fredella. Ini memakai kain yang jauh lebih modern, meski aku tidak tahu bahannya dari apa saja. "

" modern ?, apa itu nama bahannya ?. "

" setidaknya pakai saja, aku akan ganti baju di ruangan lain. "

Aku segera berjalan ke salah satu rumah di dimensi ini.

Beberapa saat berlalu, sekarang aku telah siap dalam mode perfect, meski aku bilang hal seperti itu, tapi aku hanya berganti pakaian dan menyisir rambutku, sisanya tidak ada yang berubah.

Di sisi lain, saat aku melihatnya keluar dari rumah lain, Fredella tampak berbeda.

" kenapa kau diam saja, apa ada yang salah ? "

Dia bertanya padaku, meski begitu loading otak ku sedang dalam posisi lambat karena terpesona dengan kecantikan alaminya.

" tidak, sesuai dugaanku. Kau sangat cantik. "

" begitu ya, terima kasih. dan soal stocking ini, memang benar sesuai ucapanmu ini memang hangat, meski begitu aku merasa bahwa sesuatu yang disebut rok ini sedikit lebih pendek dari sebelumnya. "

" tentu saja itu harus, karena itu akan mengeluarkan sifat tsundere seorang gadis dengan lebih baik, aku sudah melakukan riset soal itu. "

" aku tidak paham maksudmu, tapi kurasa itu sesuatu yang sedikit memalukan. "

" sekarang kita sudah seperti pasangan bukan. "

Sial, aku mengucapkan kalimat menuju flag ini.

Seperti dugaanku, Fredella hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke sisi lain. Meski begitu, aku tahu kalau mukanya sedikit memerah.

" benarkah…, kukira memang begitu… "

Responnya terputus-putus.

" tapi Fredella, bukankah kita harus segera kembali. Aku takut kalau orang-orang menunggu lama. "

" tunggu sebentar, aku akan membenarkan ini dulu. "

Dia pun menaikkan stockingnya agak lebih tinggi, kurasa agar bisa menutupi bagian pahanya yang mulus.

Tentu saja, aku memperhatikan hal itu dengan seksama.

" oke sudah selesai, mungkin bahan ini sebaiknya diberikan pada pasukan saat musim dingin, ini akan membantu menghangatkan mereka. "

" tidak,tidak,tidak, aku tidak sudi melihat batangan memakai benda ini. hal ini merupakan sesuatu yang sakral bagi para Bishoujo sepertimu. "

" meski begitu, sudah berapa kali kau memujiku. apa kau memang menyukai ku jika aku terus memakai ini. "

" tentu saja, melihat pakaian seperti ini dikenakan seorang putri cantik, tidak ada ucapan selain terima kasih tuhan karena telah mengizinkan ku telah hidup. "

" kau aneh. "

Dia hanya mengucapkan sesuatu hal, sepertinya dia mulai membenciku.

Aku pun segera berbalik dan mulai memikirkan apa kesalahanku.

Sambil terus memikirkannya, sesuatu yang hangat mulai meraih tangan kananku dari belakang tubuhku.

Saat melihatnya, aku melihat tanganku digenggam erat olehnya.

" meski begitu, kau tetap keren di mata ku, hehe. "

Sialan senyumannya terlalu manis.

Aku sama sekali tidak bisa merespon hal ini, ibarat ping mungkin sudah tembus 999 ms.

Seakan menyadari perubahan sikapku, dia mulai menggodaku.

" apa kau malu, jika benar mungkin kali ini aku akan benar-benar memelukmu, hihihi, tapi itu nanti saja, orang-orang telah menunggu kita sang pahlawan perang kedua. "

Fredella pun segera menteleport kami keluar dari dimensi pribadinya.