webnovel

Bangkit Dari keterpurukan

Mikayla membuka matanya berlahan. Menatap ke langit langit diatasnya,,, terasa asing, tapi dia mengenali aroma di sekitarnya, bau obat, apakah dia dirumah sakit? pertanyaan itu terjawab saat dia merasakan dingin didalam hidungnya, saat akan menyentuh rasa dingin itu tangannya menyentuh selang oksigen terlebih dahulu, kini dia yakin bahwa dirinya sekaranh sedang ada di rumah sakit. Kayla memutar kepalanya ke samping di lihatnya sang ibu sedang tertidur lelap di sampingnya tanpa merasakan pergerakan darinya.

Kayla mencoba mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi, setelah ingatannya kembali dengan segera Kayla menangis sesenggukan, hal ini membuat ibunya terbangun dan terkejut, "Sayang akhirnya kamu bangun nak, apa yang kamu rasakan sayang? apa yang sakit? ibu akan memanggil dokter untuk mu nak" seru ibu bahagia.

saat itu masuklah wanita dan pria yang tak lain Hamidah dan Fais, mereka adalah kakak Kayla dan suaminya, lalu berikutnya menyusil sosok lain itu adalah Ardan kakaknya yang pertama.

Kayla hanya terdiam menatap mereka, Kayla sadar selama ini dia selalu menjadi beban keluarganya, karena itu, saat ini dia siap akan menerima cacian dari kakak kakaknya itu.

tapi di luar dugaan Kayla, Ardan memeluk Kayla erat sambil sesekali mencium puncak kepala Kayla.

"Abang minta maaf dek, Abang tak pernah menjadi pelindung mu, aku mengira kamu masih gadis kecil yang nakal seperti dulu, nyatanya kamilah yang salah memberikan dirimu pada laki laki yang tak tau malu itu" ucap Ardab penuh penyesalan.

"Adek, kak Mida juga minta maaf ya? gak pernah ada saat kamu butuh tempat curhat, tapi adek harus tau sampai kapanpun adek akan menkadi kesayangan kakak" sambung Hamidah dan menggenggam tangan Kayla seolah olah ibgin memberi kekuatan pada Kayla.

Kayla saat ini masih berusia 19 tahun, namun sudah mengeban status janda, itu karena kesalahan yang terjadi oleh mereka semua yang memaksa kehendak mereka pada Kayla tanpa tau akibat dari pemaksaan itu.

Kayla masih terdiam, pikirannya kosong, entah apa yang dia fikirkan tidaknada yang tau, tapi ingatannya mengalami flash back ke beberapa bulan yang lalu dimana saat jiwa mudanya bergelora mencari kebebasan berkarya dan mendapatkan beasiswa, namun semuanya musnah karena perjodohan oleh keluarganya.

<<FLASH BACK ON>>

"Assalamualaikum ayah ibu, coba deh liat Kayla diterima di Universita Jogja melalui jalur PBUP lhooo" semangat Kayla memberi tahu pada kedua orangtuanya. saat itu Kayla adalah Siswi kelas 12 akhir di sebuah Madrasah unggulan dikotanya dan berada dalam lingkungam sebuah pondok pesantren modern, Kayla bukan santri di pondok itu tapi karena sekolahnya berada di dalam area pondok maka kayla mengikuti aturan pondok itu. Kayla adalah siswa yang pandai walau sedikit agak suka berbuat ulah. Namun para guru tak mampu memberikan ketegasan lebih lagi. karena kecerdasan Kayla yang sangat mumpuni.

Ya Kayla adalah gadis ceria yang tomboy, perangainya yang kasar sering membuat teman temannya bergidik ngeri. Kayla adalah juara karate tingakat nasional tanpa sepengetahuan orangtuanya. Saat lomba Kayla selalu memiliki alasan untuk bisa ikut tanpa menyebut kebenarannya. alasannya cukup sederhana, keluarga Kayla masih memiliki pola pikir yang sedikit kolot. seorang wanita tak perlu sekolah tinggi, karena tugas mereka sudah di tentukan yaitu Kasur, Dapur, dan Sumur, jadi tak perlu gelar apapun. masalah ke amanan wanita akan di lindungi oleh pria di keluarganya, jadi wanita harus terlihat anggun dan cantik serta luwes.

tapi hal itu di tentang oleh kayla secara sembunyi sembunyi, Kayla berbaur dengan semua anak baik yang nakal maupun yang alim, karenanya Kayla menjadi gadis yang bisa menentukan mana yabg baik dan buruk, serta bisa menyeimbangkan tingkah lakunya walau kadang sedikit lost control.

tapai Kayla adalah Teman yang asyik untuk di ajak bermain. itu pendapat teman temannya.

Sore itu Kayla bahagia karena ujian untuk mendapat beasiswanya sudah diterima dan kayla Lulus.

Tapi berbeda dengan penerimaan keluarga Kayla saat itu.

"apaan lah Kay, perempuan sekolah setinggi apapun juga masih akan tetap ke Dapur juga kerjanya. itu adalah pekerjaan mulia menjadi istri yang sholehah. dengan menjadi istri yang sholehah kamu akan masuk ke surga melalui pintu yang mana saja adek" ucapan Ardan membuat semangat Kayla kempos seketika.

"Apaan sich Bang? kok ke istri istri? kak hamidah tu yang perlu dapet ceramah itu bang. bukan Kayla. Kayla kan masih mau sekolah tinggi bang, Kayla mau jadi bidan atau kalok bisa jadi dokter dulu" jawab Kayla sengit.

"Kay, sebentar lagi kamu lulus dari Aliyah kan? gak perlu lah kamu kuliah, kamu nikah saja nak, ada laki laki sholeh yang meminangmu malam ini, ayah sudah menerima lamaran mereka beberapa haru yang lalu dan nanti adalah acara resmi lamarannya. kamu gak akan menyesal menikah dengannya." perjataan sang ayah memberi sengatan pada hati dan jantung Mikayla.

"Ayah kenapa gak minta persetujuan dari aku ayah? " tanya Kayla Frustasi.

"Kamu anak perawan harus nurut pada keputusan orang tua" sergah Ardan marah.

"tapi aku memiliki hak untuk menolak bang" balas Kayla tak kalah sengit

"menolak pria baik akan menjadi kemudhoratan bagimu kelak dek" jawab Ardan.

Kayla selalu kalah jika berdebat dengan kakak dan ayahnya, lalu berlari ke kamarnya dan menangis, dia menahan diri untuk tidak membanting barang di kamarnya, karena itu adalah barang penuh sejarah baginya, ya, itu adalah piala yang dia dapatkan saat mengikuti olimpiade karate.

dia sangat kecewa dengan keputusan keluarganya.

"TOK TOK TOK, adek boleh kakak masuk? " izin Hamidah pada Kayla untuk ke masuk kekamarnya.

"Masuklah kak, gak di kunci kok." jawab kayla.

Hamidah yang mengetahui semua rahasia Kayla bisa bebas keluar masuk di kamar kayla.

"Dek.... " sapa Hamidah lembut sambil membelai kepala adiknya yang di lapisi jilbab

Kayla menoleh lalu melanjutkan tangisannya kembali

"Kenapa sich kak, kita lahir di keluarga yang kolot gini? apa kakak gak merasa tertekan gitu dengan aturan dalam keluarga kita? kakak yang udah 2 tahun bersama bang Faiz karena perjodohan kok kayak tenang gitu?"

Kayla mengeluarkan uneg unegnya.

"Alhamdulillah dek, bang Faiz adalah lelaki yang bertanggung jawab, dia benar benar mencintai kakak. karena ternyata bang Faiz sudah kenal dan suka kakak sejak lecil, makanya saat tau akan di jodohkan dengan kakak beliau gak nolak. kamu tau dek? sesuatu yang tidak kita sukai itu belum tentu buruk untuk kita, dan sebaliknya apa yang kita cintai belum tenty baik untuk kita. Tawakal pada Allah dek. Insya Allah kita akan menerima apapun yang Allah gariskan pada kita. kita hanya berusaha dan berdoa, tapi kehendak Allah yang akan menentukan." penjelasan Hamidah sedikit memberi ketenangan pada hati Kayla.

"Jadi apa yang harus aku lakukan kak?" tanya Kayla.

"cobalah untuk menerima semuanya, mungkin dari sini kamu menemukan apa yang kamu impikan, masalah kuliah kamu bisa bicarakan nanti dengan suami kamu."

Hamidah mencoba memberi solusi pada Kayla.

"Kalok nanti dia gak ngijini gimana kak?" tanya Kayla ragu

"di coba dulu, kita harus husnudzon dek" jawaban Hamidah membuat Kayla sedikit Khawatir, namun dia sudah terlahir di keluarga ini, jadi mau tak mau dia harus mengikuti tradisi ini, jika sudah bersuami maka Kayla akan mencoba mendekati suaminya untuk di beri izin menggapai cita citanya.

malam ini dia akan mengikuti kemauan keluarganya menerima dan menikahi pria yang akan mengkhitbahnya malam ini.

malam pukul 07.30, tamu sekutar 16 orang sudah hadir di rumah keluarga Rama aditya Adnan, keluarga Kayla.

Kayla masih memasang wajah cemberut saat dia di suruh untuk menemui calon suaminya.

mereka duduk bersanding di tengah tengah dua keluarga.

malam ini acara yang berlangsung adalah lamaran sekaligus akad nikah dari kedua mempelai.

'Siap gak siap aku harus siap kan? aaah nasiiiib nasib, kenapa begini sich, aku kan gak pernah kenal dengan lelaki ini? mana aku gak pernah tau gimana mencintai dan di cintai, aku gak pernah berhubungan sama sekali dengan makhluk berjenis kelamin lelaki selain sebagai teman, duuuuuh Kayla, polosnya kamu' batin Kayla meratapi nasib yang menimpa dirinya, seakan saat itu adalah kiamat kecil baginya.

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA NOOREEN MIKAYLA ADNAN BINTI RAMA ADITYA ADNAN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI"

Fathoni mengucap akad dengan sekali tarik nafas saja, dan semua telah mengatakan bahwa itu sah.

Kayla sama sekali tak tersentuh rasa haru di Hatinya, yang ada dia semakin kesal dengan kondisinya itu.

setelah acara serah terima dan pesan nasihat serta di tutup dengan doa akhirnya selesailah acara malam itu.

para tamu dan keluarga ke dua belah pihak pun pulang kerumah menyisakan kesunyian di rumah Kayla, dan sisa acara barusan.

Kayla yang merasa tertekan dengan keadaannya memilih masuk kekamarnya dan segera tidur tanpa berganti baju lebih dulu.

Fathoni yang saat itu sah menjadi suami kayla secara agama pun bermalam di rumah Kayla, tentu saja mereka harus sekamar, karena Ayah sudah mempercayai Fathoni bahwa dia akan bertanggung jawab atas Kayla.

Fathoni di antar ke kamar Kayla oleh ayah mertuanya. dan membiarkan mereka di dalam kamar berdua.

saat itu Kayla sudah sampai di alam mimpinya, Kayla sudah terlelap karena kelelahan selain acara juga batinnya.

Fathoni memandangi Kayla yang tertidur dengan dingin.

Fathoni merasa tidak nyaman dengan Kayla, entah kenapa Hatinya menolak kedatangam Kayla dalam hidupnya.

tapi mau tidak mau dia harus menerima perjodohan ini.

dia harus belajar mencintai Istrinya ini.

akhirnya Fathoni membaringkan tubuhya disamping Kayla.

Pagi harinya Kayla terkejut ada sosok laki laki berbaring di sampingnya. setelah mengingat, kembali Kayla tak berteriak, dia malah bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu'dan melaksanakan shalat subuh.

dan bersiap siap berangkat sekolah. Di sekolah Kayla juga di terapkan Madrasah diniah, jadi 2 jam sebelum masuk sekolah formal diadakan dulu madrasah diniah. jadi Kayla harus berangkat jsm setengah 6 pagi.

seperti biasa, Kayla melakukan kegiatan seolah dia belum menjadi istri orang. dia segera ke bawah untuk siap siap berangkat, saat keluar daribkamar mandi tadi dia tak melihat suaminya itu di ranjang. sepertinya dia keluar lebih dulu. Kayla tak mau ambil pusing, akhirnya Kayla berpamitan pafa orangtuanya tanpa sarapan.

"Sayang kamu akan diantar suami kamu ke sekolah kau nak" kata ibu pada Kayla yang membuat Kayla tersedak susu yang di minumnya.

"Tapi Bu,.... "

"gak ada tapi tapian, kamu sudah nikah, lusa kamu ke kantor KUA untuk mencetak buku nikah kalian. jadi dari sekarang kamu akan diantar jemput suami kamu." potong sang ibu.

Kayla kempos. akhirnya dia menurut.

dia menyalami kedua orangtuanya dan berangkat bersama Fathoni.

di mobil mereka saling diam. suasana canggung.

Kayla pun bosan.

"Kakak siapa namanya? dari semalam kita belum saling kenal, Btw kakak tau nama lengkap aku dari siapa? " tanya Kayla memecah kecanggungan di antara mereka berdua. Kayla sedang berusaha membuka hati dan belajar menerima keberadaan suaminya itu.