Menyadari hal itu, Pangeran Jeelian panik. Panik, karena ia tidak bisa menghentikan aliran ilmu pelindung organ hati, yang terus saja masuk ke dalam tubuhnya.
Virna! Dengarkan aku! Apapun niat kamu untuk melakukan hal ini, aku tidak setuju! Kamu, harus tetap hidup, Virna!
Hati Pangeran Jeelian berteriak seperti itu berulang kali. Mencoba untuk mencegah Virna untuk terus melakukan apa yang sekarang ia lakukan.
Memberikan ilmu pelindung organ hati itu kembali pada dirinya.
Tapi, Virna membatu. Selain ia tidak akan mendengar teriakan hati, Pangeran Jeelian, gadis itu memang sudah mantap untuk melepaskan ilmu itu untuk masuk kembali ke dalam tubuh Pangeran Jeelian.
Tapi, dari pergerakan tangan Pangeran Jeelian, Virna tahu saat ini pria itu sedang tidak suka dengan apa yang sedang ia lakukan untuknya, hanya saja, Virna memilih tidak peduli.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com