Wajah mereka sekarang hampir tidak berjarak.
Ketika Pangeran Jeelian menarik tengkuk Virna agar bibirnya menyentuh bibir Virna, tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar.
Spontan kedua tangan Virna melerai tangan Pangeran Jeelian yang memegangi tengkuknya, dan segera menjauhi pria itu sembari turun dari tempat tidur.
Wajahnya pucat.
"Bee! Gimana ini? Kamu, ke kamar mandi, sana!" pinta Virna dengan nada suara terbata.
Pangeran Jeelian hanya menurut, meskipun sekujur tubuhnya belum sepenuhnya pulih dan masih terasa lemas, ia berusaha untuk membuat Virna tidak panik.
Andai saja kekuatannya tidak banyak terkuras, mungkin ia akan memakai ilmu menipu pandangan agar orang yang ada di depan pintu kamar Virna tidak melihat dirinya dengan mudah.
Tapi, tentu saja itu tidak bisa ia lakukan karena kondisinya saja tidak begitu baik dan tidak sekuat dulu.
Terpaksa, ia hanya bisa bersembunyi. Virna membantu Pangeran Jeelian ke kamar mandi, dan segera menutup pintunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com