"Mana bisa dihapus dengan bibir! Kamu, jangan bicara yang tidak-tidak!"
Semakin terdengar sebal, nada suara Virna saat melontarkan kata-kata itu tanpa membalikkan tubuhnya.
"Bisa. Aku bukan manusia, bukan? Jika aku mengatakan bisa, maka percayalah itu bisa terjadi."
Virna terdiam. Sejujurnya, ia tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Pangeran Jeelian, hingga ia perlahan membalikkan tubuhnya, dan menatap tidak mengerti pada sang pangeran yang masih seperti tadi posisinya, lantaran ia kepayahan untuk sekedar berdiri, akibat tubuhnya masih terasa lemah.
"Aku nggak ngerti maksud kamu," katanya kemudian.
"Lakukan, kalau kau ingin jejak bibir Jasmine hilang."
"Me-melakukan apa?"
"Buat tanda kepemilikan baru, dengan bibirmu."
"Nggak mau!"
"Aku tidak mungkin meminta Morin melakukan itu, kan?"
"Kenapa harus melakukannya? Sudahlah, anggap saja malam ini aku kecolongan, aku maafkan untuk malam ini, karena dia memaksamu seperti itu!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com