"Apa? Calon istri? Virna?"
Setengah menjerit, Ismi mengucapkan hal itu, dengan kedua mata melotot. Sementara itu konsumen yang sedang bersama Virna lekas menatap ke arah Virna, seperti merasa surprise dengan apa yang diucapkan oleh pria bertubuh tinggi di hadapan mereka.
Dan Virna? Meskipun merasa malu sudah mendengar pengakuan Pangeran Jeelian, namun tidak bisa ia pungkiri, ada perasaan bahagia dan berbunga menyelusup lembut di hatinya.
Bahagia karena Pangeran Jeelian mengakui itu di hadapan orang lain, dan rata-rata wanita pula.
"Wah, Mbak Virna sudah mau menikah, calonnya ganteng, dan baik. Mau bicara terbuka mengakui kalau Mbak Virna itu calonnya, keren lho itu, biasanya kebanyakan pria kalau ada wanita lain juga malas mengakui, kadang juga ngaku jomblo, biar ada gebetan lagi, yang ini tidak, salut saya, selamat, ya Mbak, semoga dilancarkan, awet sampai kakek nenek."
Konsumen itu bicara demikian sembari menatap Virna dan Pangeran Jeelian bergantian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com