"Bukan itu yang kubilang, Alana, duduklah dulu." Arif mengangkat tangannya dan berkata, "Bisma adalah seorang prajurit, Ayah mengerti kesulitan untuk menjadi istri seorang prajurit. Jujur saja, Bisma seharusnya lebih mencintaimu. Ayah akan memberitahu Ibu mertuamu. Jangan khawatir, Alana, ini tidak akan pernah terjadi lagi."
Alana hendak berbicara, tetapi Bisma berkata lebih dulu, "Kakak kedua, bagaimana keadaanmu?"
Perkataan Bisma mengacu pada masalah antara Bima dan Renny.
Bisma menghela nafas, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sangat sulit."
Lamaran pernikahan yang baru saja dia setujui kemarin gagal hari ini. Bima merasakan segala macam perasaan di dalam hatinya, tetapi Ibunya yang sudah tua lah yang mengacaukan masalah ini. Di benar-benar seperti orang bodoh.
"Ayah, jangan memanjakan Ibu lagi kali ini." Bobby berkata, "Aku tidak ingin calon istriku diganggu oleh Ibuku sepanjang hari."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com