webnovel

Liburan Bersama

Akhirnya hari yang mereka tunggu pun tiba, meskipun sebenarnya tidak semua dari mereka menunggu hari ini. Rizel terpaksa mengalah dan mengikuti rencana Risa saat ini, setidaknya ia bersyukur karena teman-temannya itu masih memikirkan dirinya.

Ini pertemuan pertama mereka semua, mereka berangkat menggunakan dua mobil. Semua persiapan perjalanan ini direncanakan oleh Risa, Risa yang telah mengatur perjalanan ini untuk mereka. Risa melakukannya karena ia memang suka dengan kegiatan perencanaan seperti ini.

Sekar telah bersama pasangannya Andi, Risa dengan Dirgi, dan Kalila dengan Irfan, serta Rizel. Awalnya Risa akan mencari teman cowok untuk Rizel tapi Rizel dengan tegas menolaknya yang membuat Risa mengurungkan niatnya itu. Rizel hanya mengganggap liburan kali ini sebagai liburan biasa ia dan teman-temannya.

Mereka berangkat lebih pagi, sekitar jam 4 dini hari. Risa sengaja mengatur jadwal keberangkatan sepagi ini agar menghindari macet. Selain itu, Risa berharap mereka bisa tiba di tempat tujuan sebelum jam makan siang.

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, mereka akhirnya tiba di sebuah penginapan yang lumayan besar. Penginapan yang dikelilingi oleh pemandangan yang menyejukkan mata.

"Aku nggak percaya kalau kamu bakal seniat ini."ucap Sekar sesaat setelah keluar dari mobil. Beberapa dari mereka tampak sibuk menikmati pemandangan dan juga suasana di sini.

"Aku kan udah bilang, kalau aku akan merencanakannya dengan baik. Sayang aja Rizel sedikit terlambat menyetujui ini, padahal kalau saja Rizel lebih cepat mungkin aku akan merencanakannya lebih baik lagi."keluh Risa sembari melirik Rizel dan Kalila yang mendekati mereka.

"Ini juga udah bagus kok." ucap Rizel merasa bersalah.

"Syukur deh kalau kalian nggak kecewa."jawab Risa merasa bangga. Ternyata kerja kerasnya di depan laptop dan begadang selama dua hari tidak berakhir sia-sia. Risa berharap teman-temannya itu akan puas dengan perjalanan tiga hari dua malam mereka ini.

Di saat para cewek sibuk menikmati alam, para cowok sibuk menurunkan barang-barang mereka tanpa diminta. Mereka juga membawa barang-barang dari bagasi itu ke dalam penginapan.

"Apa kalian akan terus berdiri di sana?"tanya Andi kepada para cewek. Mereka pun menoleh ke sumber suara, Sekar pun berjalan menghampiri Andi.

"Apa Sekar juga udah dekat sama Dirgi?"tanya Rizel.

"Sepertinya gitu, Irfan aja keliatan dekat banget sama mereka."jawab Kalila.

"Bukankah ini terlihat seperti kita yang tidak bisa berbaur dengan mereka?"tanya Kalila yang merasa terkucilkan. Meskipun ia dan Irfan berpacaran, tapi sepertinya Irfan tidak begitu mempedulikannya dan sibuk dengan mereka.

"Kenapa kamu ngomong gitu, kita kan baru saja sampai di sini."bantah Rizel, tapi Rizel mengerti dengan apa yang dimaksud Kalila. Padahal ini terlalu dini bagi mereka untuk berspekulasi macam-macam. Mereka tidak bisa terlalu cepat menyimpulkan hal seperti ini.

Setelah mereka sampai di dalam pun, mereka dibuat takjub dengan penginapan pilihan Risa ini. Baik Rizel maupun Kalila mengakui usaha Risa dalam memberikan liburan menyenangkan kepada mereka. Mereka pun memutuskan untuk menentukan kamar yang akan mereka gunakan, di mana setiap kamar diisi masing-masing dua orang.

"Ya udah saat ini kita istirahat dulu aja. Kalian yang nyetir pasti butuh istrahat kan?."ucap Risa.

"Nanti malam kita akan berbequan di sini."lanjutnya lagi sembari mengambil barang-barang pribadinya. Mereka pun berpencar dan masuk ke dalam kamar masing-masing.

"Jadi apa yang kamu rencanakan untuk kegiatan kita selama di sini?"tanya Kalila yang sekamar dengan Risa.

"Bukankah dalam liburan yang paling penting adalah kebersamaan? Jadi, aku sudah menyiapkan ini."jawab Risa sembari mengeluarkan Uno dari dalam tasnya.

"Apa kita akan memainkannya nanti?"tanya Kalila.

"Setelah berbequan."jawab Risa sembari mengangguk. Kalila tersenyum mendengar itu sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia pikir Risa hanya akan fokus pada Dirgi saja, ternyata ia juga tidak mengabaikan Rizel.

Di sisi lain Rizel bersama Sekar juga tengah berada di kamar mereka. Sekar tengah berbaring sembari memainkan ponselnya sedangkan Rizel menatap ke luar jendela.

"Apa kamu ingin jalan-jalan keluar?"tanya Rizel kepada Sekar.

"Nggak ah, capek!"tolak Sekar.

"Ya udah, aku mau jalan-jalan dulu. Mau menikmati alam."pamit Rizel kepada Sekar.

"Hati-hati nanti kamu nyasar."jawab Sekar tidak menoleh kepada Rizel. Rizel hanya tersenyum sembari berlalu meninggalkan Sekar.

Di saat semua tengah menikmati waktu istirahat mereka, Rizel memilih untuk menghirup udara segar. Rasanya sangat disayangkan jika ia hanya berdiam diri di penginapan. Apalagi udara dan pemandangan di sini sangat bagus.

"Sendirian aja."terdengar suara dari samping kiri Rizel, Rizel menoleh ke sumber suara dan menemukan Andi yang tak jauh darinya. Rizel tersenyum kaku, dan Andi pun berjalan menghampiri Rizel.

"Kenapa nggak istirahat?"tanya Andi lagi.

"Kamu sendiri kenapa nggak istirahat, bukankah kamu capek karena menyetir?"alih-alih menjawab pertanyaan Andi, Rizel justru bertanya balik.

"Sayang aja melewatkan kesempatan untuk melihat hal-hal indah di sini."jawab Andi, Rizel hanya tersenyum kecil.

"Ya udah, aku ke sana dulu."pamit Rizel. Rizel pikir sebaiknya ia harus segera pergi, ia tidak begitu nyaman bersama dengan orang baru.

"Aku dengar di dekat sini ada taman, apa kamu mau ke sana?"tanya Andi menghentikan langkah Rizel.

Belum sempat Rizel menjawab, Andi sudah berjalan terlebih dahulu mendahului Rizel. Rizel terdiam, ia bingung apa yang harus ia lakukan. Jelas Rizel tidak nyaman berada di dekat orang baru, yang baru ia temui hari ini.

"Kenapa malah bengong?"tanya Andi berbalik menatap Rizel. Ucapan Andi membuyarkan lamunan Rizel, Rizel pun melangkah mengikuti Andi.

"Apa kamu memang menyukai jalan-jalan seperti ini?"tanya Andi sembari melirik Rizel. Rizel mengangguk tak berniat untuk melanjutkan obrolan mereka. Sedari tadi, Andi terus menanyakan banyak hal kepada Rizel yang membuat Rizel semakin merasa tidak nyaman.

Setelah sepuluh menit berjalan kaki, akhirnya mereka sampai di taman yang dimaksud Andi. Andi melihat Rizel tersenyum ketika melihat bunga-bunga yang ada di taman ini.

"Sepertinya kamu menyukai tempat ini."ucap Andi, Rizel menoleh kepada Andi.

"Aku nggak tahu kalau taman ini akan seindah ini."jawab Rizel bersemangat. Mereka terus menyusuri taman ini, melihat-lihat dan menikmati keindahannya.

"Tapi sepertinya tidak banyak orang yang datang ke sini."ucap Rizel setelah melihat sekitar mereka. Taman ini terlihat begitu sepi untuk ukuran taman seindah ini.

"Mungkin belum waktunya, ini masih siang."jawab Andi. Rizel menatap Andi dengan eskpresi yang bisa Andi tebak.

"Tentu saja aku mengetahui sedikit banyaknya tempat ini, aku sering datang ke sini."Andi menjawab ekspresi Rizel yang seolah bertanya dari mana ia mengetahui itu.

"Bersama Sekar?"tanya Rizel, Andi hanya tersenyum menanggapinya. Rizel dan Andi terus berjalan menyusuri taman ini sembari bercerita, sepertinya Rizel sudah tidak sekaku tadi berada di dekat Andi. Meskipun ia masih merasa canggung dan mencoba sibuk dengan kegiatannya sendiri.