"Siapa yang meneleponmu? Ini masih pagi hari," tanya Gu Qingqing sambil menguap. Sekarang benar-benar masih pagi, bahkan belum pukul 6 pagi.
Begitu Gu Qingqing menguap, satu atau dua butir air mata keluar dari sudut matanya. Ia mengusapkan kepalanya ke lengan Leng Sicheng secara kebiasaan, seperti ingin menemukan tempat yang lebih nyaman untuk tidur.
Mungkin karena tenggelam kemarin, Gu Qingqing menjadi sangat patuh hari ini. Selain itu, ia juga menjadi sangat terikat pada Leng Sicheng. Bagaimana mengatakannya… Seperti seekor citah yang mulia dan glamor yang akhirnya menyerah pada Leng Sicheng hingga menjadi kucing persia yang lembut dan imut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com