TAKUT?
Ya, jelas sekali. Calista takut dengan pria yang menjadi suaminya. Keputusan terbodoh saat dia menyodorkan dirinya untuk menjadi pendamping Raja Orion baru itu.
Kedua tangan Calista memegangi kuat sisi gaunnya, dia terus menatap lekat wajah Razvan. Meskipun pria itu masih memberikan tatapan keji, dan belum menjawap pertanyaan Calista.
Tidak lama setelah puas mengintimidasi istrinya, dan Razvan sudah menghentakkan tangannya sendiri, membuang wajah Calista begitu saja.
Calista menyeka air matanya sambil dia bangkit dari duduknya. Dia bisa merasakan napasnya yang saling memburu, dan perasaan kesal yang tak kunjung reda.
"Yang Mulia? Kau tidak akan menjawab pertanyaanku? Sebenarnya apa salahku, sampai kau berbuat seperti ini? Apa kau belum puas menyiksaku, apa kau ingin aku mati?" Tanya Calista dengan suara lantang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com