Rico pun memilih untuk mengajak Cinta duduk di mobilnya saja. Rico membuka bagasi mobilnya, lalu dia dan Cinta pun duduk di sana.
"Oh iya, Sayang, kamu udah makan belum?" tanya Rico.
"Eum, belum, Mas. Tadi habis salat Isya aku langsung datang ke sini. Aku belum makan. Memangnya kenapa, Mas?" tanya balik Cinta.
"Tuh kan, sebenarnya aku sudah bisa menebaknya, Sayang. Aku sudah bisa menebak kalau kamu pasti belum bakan. Untung saja," ujar Rico.
"Untung saja? Untung saja kenapa?" bingung Rico.
"Ya untung saja aku membawakan makanan untuk kita berdua makan, Sayang. Bentar ya aku akan ambil dulu," ucap Rico.
"Astaga ... jadi Mas Rico bawa makanan segala?" ucap Cinta.
"Ho'oh, Sayang. Kan itu buat kita makan. Lagian juga kan, selama ini kita berdua belum pernah makan romantis berdua," cicit Rico.
"Ahaha ... ya sudahlah, terserah kamu saja, Mas," pasrah Cinta.
"Ok, kalau gitu kamu tunggu bentar di sini ya, Sayang," titah Rico.
"Iya, Mas," patuh Cinta.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com