Lalu dengan segera Rico dan Dinda pun langsung saja pergi ke tempat makan.
Saat di perjalanan, tangan Dinda terus saja melingkar di pinggang Rico. Padahal tadi Rico tidak sama sekali menyuruh Dinda untuk berpegangan padanya. Hanya saja Dinda sendiri yang melakukan hal tersebut.
Saat ini pun Rico mengendarai sepeda motornya dengan sangat pelan dan begitu hati-hati.
"Kita mau makan apa ya sekarang, Din?" tanya Rico.
"Aku mah apa aja deh, kan kamu juga yang traktir aku. Jadi aku nurut aja. Apapun akan aku makan," ucap Dinda.
"Bagaimana kalau aku kasih racun? Apa kamu akan tetap memakannya?" celetuk Rico.
"Astaga ... ya ga gitu juga kali, Ric. Masa iya sih racun aku makan. Dan lagian juga nih ya, yang ada nanti malah kamunya yang akan masuk penjara kalau ngasih aku racun," ujar Dinda.
"Ya nggak dong, kan ga akan ketahuan kalau aku yang ngasih. Aku akan hilangkan semua bukti di muka bumi ini sampai tidak ada satupun yang curiga bahwa aku adalah pelakunya. Haha," tawa Rico.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com