Malam kali ini benar-benar gelap. Langit terasa sepi, tidak ada bintang bahkan bulan. Awan gelap itu hanya sesekali mengeluarkan setetes demi setetes air, tidak ada angin atau suara petir yang bersahutan, bahkan suara jangkrik dan yang lainnya pun tidak terdengar. Malam itu benar sepi, seperti hati lelaki yang kini terduduk dengan rokok terselip di sela jarinya.
Lelaki itu terkekeh kecil, dia mengepalkan tangannya kuat mengabaikan rokok menyala yang masuk dalam kepalan tangannya. "Aku bersumpah akan membunuh kalian," desisnya tajam. Siapa pun yang berada di dekat lelaki itu pasti merasakan aura tajam pembunuhan.
"Tuan, kita harus kembali dengan cepat." Lelaki itu mendongak menatap tangan kanannya yang berdiri tak jauh darinya. "Maaf, tapi Anda belum memindahkan semua data perusahaan yang ada di sana," lanjut orang itu tegas.
"Kamu tau aku tidak sebodoh itu, Max." Seringai tercetak jelas di bibir lelaki yang menatap tajam tangan kanannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com