webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
279 Chs

Liburan Selepas Ujian

"Gimana akhir-akhir ini Ren? Suka sesak ya dadanya?" Tanya Dokter Riski yang tau apa aja yang mungkin dirasakan oleh Rendra.

"Hm, beberapa hari ini suka sesak. Tapi kenapa kalau pakai nebulizer sekarang gak ngaruh ya dok?" Tanya Rendra.

"Gak apa-apa, mungkin dosis obatnya sekarang bisa ditingkatkan lagi." Jawab Dokter Riski.

"Saya juga sering batuk-batuk dok, kadang sampe berdarah. Saya kira mungkin karena kecapean aja akhir-akhir ini sibuk belajar." Ungkap Rendra, Juna yang mendengar itu langsung mengelus rambut anaknya.

"Berat badan kamu juga turun drastis, kemaren terakhir diperiksa 56, sekarang jadi 46. Makannya ga enak ya?" Tanya Dokter Riski.

Dokter Riski memperlihatkan hasil rontgen paru-paru Rendra. Terlihat lebih banyak warna putih daripada hitam. Dia menatap Juna serius.

"Kenapa dok?" Tanya Rendra penasaran.

Dokter Riski tampak menimbang kalimat apa yang bakal dia keluarkan. Kondisi ini pasti akan membuat Rendra ataupun Juna kaget.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com