"Jangan sampai karna gengsi atau ego kamu, kamu jadi nyesel Rapli! Kamu gak tau kan berapa banyak cowok yang suka sama Zee? Nanti nyesel Papah orang pertama yang bakal ngetawain kamu."
Alka kemudian bangkit, Alka ingin pergi tetapi ucapan putranya membuat Alka menghentikan langkahnya.
"IYA, RAPLI EMANG CINTA SAMA ZEE!"
Alka tersenyum lalu menatap putranya yang sedang menundukkan kepala, Alka memegang pundak Rapli.
"Gak usah malu, Papah juga pernah muda."
"Mau denger cerita Papah sama Mama waktu muda?"
Rapli menatap Alka, lalu menganggukan kepalanya.
"Bikinin Papah kopi dulu, nanti Papah bakal cerita," ucap Alka sambil terkekeh.
"Males"
"Ya udah Papah gak bakal cerita, padahal kan Papah cerita supaya kamu bisa contoh Papah buat dapetin Zee, soalnya nasib kamu sebelas dua belas sama Papah."
"Maksudnya?"
"Dulu itu, Papah sama Mama gak di restuin sama Kakek, Nenek."
"Kasian," gumam Rapli.
"Dasar anak Bella gak tau diri? Mau Papah ceritain gak?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com