Zelsa kembali duduk di samping tempat tidur Avin sambil memainkan jemari suaminya. Saat ia mulai masuk ke dalam alam mimpi tiba-tiba mesin EKG berbunyi dengan tidak normal membuat Zelsa panik dan langsung memencet tombol darurat yang terpasang di samping tempat tidur Avin. Zelsa panik dan mencoba memanggil nama Avin berulang kali, ia takut jika terjadi sesuatu pada Avin. Saat dokter dan suster masuk, Zelsa di minta untuk keluar dari ICU. Awalnya Zelsa menolak tapi karena Zahra dan Bella ikut membujuk, dengan berat hati akhirnya ia mau keluar.
Di luar ruang ICU Bella mencoba menenangkan putrinya yang terus menangis, sedangkan Zahra mondar-mandir dengan raut cemas sekaligus khawatir dan sesekali melihat ke dalam ICU melalui kaca kecil yang berada di pintu masuk. Tidak lama seorang dokter keluar, ia menatap ke arah Zahra dengan sorot mata kesedihan serta menghela napas pelan sebelum menjelaskan apa yang telah terjadi pada Avin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com