webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
279 Chs

Journey

Mereka berdua saat ini sedang dalam bus menuju kampung halaman Marsha. Naya benar-benar ikut bersamanya. Gadis itu selalu punya cara untuk menang.

"Kak, tebak yuk bedanya bis dengan bus itu di mana?"

Marsha menoleh pada gadis itu. Ia sebenarnya sedikit malas untuk meladeni pertanyaan konyol yang sering kali gadis itu lontarkan. Namun, mengabaikannya justru akan membuat dirinya semakin digencar.

"Ada di tengah-tengahnya," sahut marsha pada akhirnya.

"Salah. Sebenarnya bedanya nggak ada. Karena kata KBBI sih bis itu nggak baku, kalau bus baru baku."

Marsha memijit pangkal hidungnya. Rasanya lelah sekali menghadapi anak seperti Naya. Entah bagaimana nasib orang tua Naya harus membesarkan anak seperti itu.

"Terserah lo aja, gue capek." Marsha menyerah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com