Sesekali Nana menoleh kebelakang, khawatir Lion mengikutinya. Karena tidak fokus Nana pun menabrak pintu kaca yang menuju keluar rumah sakit.
"Aduhh ... "Nana meringis karena selain merasakan kepalanya bengkak, dia juga merasa pantatnya ngilu tercium lantai rumah sakit.
Tepat saat itu terdengar langkah kaki dari arah belakang Nana. Jantung Nana pun berdetak kencang karena dia berfikir kalau itu Lion.
"Selamat pagi Princess" suara lembut itu membuat Nana langsung menoleh dan mendongak melihat sosok pemuda yang menggunakan kaca mata hitam dan masker dengan tatapan bingung.
Untungnya Nana bisa mengenali pemuda itu hanya dari suaranya.
Melihat Nana mendongak pemuda itu mengulurkan tangan kanannya. Senyum manis dari bibirnya terukir sempurna. Nana langsung meraih uluran tangan pemuda itu.
"Apakah ini benar-benar sudah pagi?" balas Nana setelah berdiri tegak di hadapan pemuda itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com