Seketika itu Ruina kaget dengan serangan dadakan dari Hoon. Suasana malam yang dingin ditemani suara deburan ombak yang terdengar merdu seolah ikut menyaksikan dua insan yang terbakar cinta itu.
Ruina kaget saat merasakan betapa lembut setiap kecupan dan jilatan yang dia dapatkan di lehernya dan bibirnya. Dia tidak salah menduga kalau Hoon memang lelaki panas dan menggairahkan yang ia sembunyikan dari balik diamnya.
Hoon semakin tidak terkontrol. Perlahan dia membawa ciumannya naik hingga menemukan bibir lembut Ruina yang mempesona dan menggairahkan. Selain itu ini kali pertama Hoon merasakan langsung yang namanya ciuman.
"Aku sudah peringatkan kepadamu agar tidak menggodaku, sekarang kamu harus bertanggung jawab!" Setelah mengatakan itu, Hoon mengangkat tubuh Ruina lalu ia bawa masuk ke dalam kamar cantik yang ada di rumah itu
"Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku." Sahut Ruina sambil tersenyum nakal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com