webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantastique
Pas assez d’évaluations
125 Chs

Skakmat – Bagian 2

Éditeur: AL_Squad

Malphus membawanya ke taman istana dan mulai membersihkan dedaunan kering di atas tanah sehingga terlihat sebuah jalan rahasia. Dia menatapnya dengan terpesona, seolah-olah seluruh istana terbuat dengan pintu dan jalan rahasia, tersembunyi dari mata para petinggi bahkan Raja dan Ratu tidak mengetahuinya, kecuali dua bersaudara.

Katie masuk ke dalam diikuti oleh Malphus setelah mengunci pintu kecil itu. Dia mendengar dua batu beradu satu dengan yang lain dan ada cahaya di lorong itu ketika Malphus menyalakan obor kecil di tangannya.

"Obor ini tidak akan menyala sampai di ujung jalan dan kita tidak akan tahu jika seseorang menyadari jalan di mana kita datang sehingga kita harus bergerak lebih cepat," Malphus berjalan di depan.

"Aku dengar para penyihir akan melaksanakan upacara di hutan," Katie menyampaikan pesan kepadanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com