webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
125 Chs

Satu Gigitan - Bagian 1

Éditeur: AL_Squad

Katie dan Ralph sepupunya duduk di depan kubur keluarga mereka di ladang pekuburan.

Pagi itu begitu tenang, dengan burung-burung bernyanyi di kejauhan dan matahari bersinar dengan terang di langit. Katie menahan gaunnya ketika angin berhembus saat dia memunguti ranting dan dedaunan beserta dengan lumpur.

Dia melihat seorang anak kecil dengan seorang wanita di sisi lain ladang pekuburan. Gadis kecil itu membawa tangannya dalam posisi berdoa di depan dadanya, matanya tertutup saat dia berdoa untuk mereka yang berada dalam kubur. Saat mereka lewat wanita itu menunduk ke arah Katie dan Katie melakukan hal yang sama. Walaupun dia tidak mengenal atau bicara dengan mereka sebelumnya, mereka adalah orang-orang yang sering ditemui ketika datang ke tempat itu dan mereka dikenal saat berbulan-bulan dia tinggal di Valeria.

Dia berdoa dengan cepat sebelum berjalan ke sebuah kubur sambil memberikan waktu dan tempat bagi sepupunya untuk berduka bagi orang tuanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com