webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
125 Chs
avataravatar

Manipulator Kerajaan - Bagian 4

Éditeur: AL_Squad

Mengambil buah beri kecil di piringnya dengan sebuah garpu, Katie duduk di samping Alexander di sebuah meja panjang di ruang makan.

Meja panjang diletakan di tengah ruangan dimana anggota dewan dan Raja duduk dengan pasangan mereka malam itu. Selai itu, meja bundar ditempatkan di ruangan itu untuk para tamu yang lainnya.

Katie sadar dengan alunan alat musik violin yang terdengar sebagai latar belakang makan malam.

Setelah Raja Alexander menciumnya di aula, dia terlalu malu untuk menggerakan mata atau kepalanya sehingga dia menyibukan dirinya dengan makanan di depannya dan telinganya sesekali mendengarkan percakapan yang sedang dibicarakan di meja makan.

Raja Alexander, Raja Nicholas, kepala dewan Reuben, Mathias yang sering mengunjungi istana dan pria bernama Silas yang adalah anak termuda Raja Norman adalah yang dikenalnya duduk untuk makan malam.

Elliot dan Sylvia duduk di meja yang berbeda.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com