Dina Baskoro kemudian pergi. Dan tiba-tiba memikirkannya, selama ini ketika tangannya sakit, dia tidak bisa pergi ke sasana bela diri untuk berlatih.
Kemudian dia berpikir untuk berjalan saja untuk melatih kakinya. Setelah meninggalkan gerbang kampus, dia tidak naik taksi dan terus berjalan perlahan di sepanjang jalan.
Saat itu, jalanan cukup ramai.
Dina Baskoro berjalan perlahan di trotoar. Tapi tiba-tiba penglihatannya terhalang. Beberapa preman datang dengan sikap angkuh dan langsung memblokir jalan Dina Baskoro.
_ _ _ _ __
"Kemana kamu pergi!" Pada saat itu, seorang preman menatapnya dengan ganas.
Dina Baskoro mengerutkan kening, tanpa sadar meningkatkan kewaspadaannya, "Siapa kamu?"
"Kamu tidak perlu tahu siapa kami, kamu hanya perlu tahu kalau kamu harus ikut dengan kami." Kata salah satu preman itu.
"Ikut denganmu? Kamu ingin membawaku kemana? Apa yang ingin kamu lakukan?" Dina Baskoro segera mundur selangkah setelah mendengar itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com