"Elo yang bitch asu!" Teriak Thalia yang emosinya sudah sampai ke ubun-ubun.
"Udah Tha, jangan ngebacot lagi, biar kita buktiin siapa yang bitch disini." kata Adara masih menyunggingkan senyumnya.
"Next, atas dasar apa lo nuduh gua sebagai jalang? Emangnya lo pernah liat gue masuk ke tempat laknat itu? Bisa dijelaskan!?" dengan santai Adara mengambil mangkok baksonya, memakan
dengan santai bakso yang tinggal setengah
tanpa memperdulikan tatapan tajam Citra padanya.
"Lo! Berani sama gue!" bentak citra lagi.
Slurrp.
"Ahh mantap." Adara mengelap bibirnya menggunakan tisu setelah baksonya habis.
"Ya gue berani lah. Senior modelan lo patut diginiin supaya gak ngelunjak sama semena-mena terhadap junior!"
Prangg.
Mangkok bakso berlogo ayam sekarat yang berada ditangan Adara kini hancur berkeping-keping setelah mencium lantai akibat dibanting oleh Citra.
Karena sudah terlalu emosi, citra langsung saja menjambak rambut Adara hingga gadis itu meringis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com