Mata indah itu masih sedia menutup rapat hingga bibir kecil mengecup pipinya. Lagi lagi mata itu belum terbuka membuat seorang gadis kecil heran karena dia tidak membuka mata.
Gadis cantik itu perlahan mendengar suara kemudian matanya bergerak perlahan terbuka tanpa disadari oleh orang-orang yang mengelilinginya. Hingga suara samar itu menjadi jelas, suara isakan tangis anak kecil.
Matanya perlahan terbuka menyambut cahaya terang yang berlomba lomba untuk menyapa kornea matanya. Perlahan semua inderanya berfungsi dan merasakan sesuatu seperti melilit diperutnya dan suara isakan itu semakin jelas.
"Ssstt.. hey, why you cry?" kalimat itu yang pertama kali keluar dari mulutnya saat mendapatkan seorang gadis kecil tengah memeluknya erat sambil menangis sesenggukan.
Gadis kecil itu mengangkat wajahnya, pertama yang dia perhatikan adalah iris mata yang sama dengannya, abu abu.
"Mommy!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com