webnovel

Melihat rumah baru

keesokan paginya Dian yang bangun terlebih dahulu segera membersihkan badannya dikamar mandi, lantas ia segera menyiapkan baju kerja suaminya dan perlengkapan mandi untuk baby Alif

saat Yusuf membuka matanya dan tidak mendapati istrinya disampingnya ia lalu bangun dari posisi tidurnya dan duduk ditepi tempat tidur,.lalu ia melihat istrinya yang sedang menyusui bayi mereka dan duduk disofa

"kamu sudah bangun mas ?" tanya Dian saat melihat suaminya bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan mendekatinya, tanpa berkata apa apa Yusuf lalu mengambil posisi duduk di sebelah Dian

"kamu kenapa sih ? begitu amat ngelihatnya ?" tanya Dian yang melihat suaminya terus memandangi dirinya dengan pandangan aneh

"dada kamu seksi banget sayang" jawab Yusuf yang masih terus memandangi istrinya yang sedang menyusui baby Alif

"apaan sih kamu....sudah sana mandi dulu ! bau iler tau" perintah Dian tanpa melihat kearah suaminya, dan hanya dibalas senyuman oleh Yusuf, kemudian Yusuf pun segera berdiri dari duduknya lalu ia mencium pucuk kepala istrinya dan kemudian ia berjalan menuju kamar mandi sesuai perintah Dian

setelah Yusuf keluar dari kamar mandi, ia melihat istrinya yang sedang menidurkan bayinya kedalam box bayi, dan pandanganya tak lepas dari dada istrinya yang sedikit terbuka, karna kancing baju Dian yang belum sempat ia kancingkan setelah menyusui bayinya tadi, perlahan Yusuf mendekati istrinya dan kemudian memeluknya dari belakang saat Dian hendak beranjak dari box bayi

"sayang.....!! aku menginginkanmu pagi ini, boleh kan ?" ucap Yusuf sambil menciumi leher belakang istrinya

"iiisshh....apaan sih kamu mas ! pagi pagi udah mesum aja" jawab Dian sambil berusaha melepaskan pelukan suaminya

"biarin, orang mesumnya sama istri sendiri kok !" jawab Yusuf yang makin mengeratkan pelukannya dan terus menciumi leher istrinya

kemudian Yusuf mulai membalikkan tubuh istrinya agar berhadapan dengan dirinya, tak lama Yusuf langsung mencium bibir Dian sambil sedikit melumatnya, dan Dianpun membalasnya sambil mengalungkan tengannya dileher suaminya yang membuat keduanya melakukan ciuman yang makin memanas

melihat respon dari istrinya, kemudian Yusuf perlahan membimbing istrinya ke tempat tidur dan merebahkan tubuh Dian diatas tempat tidur tanpa melepaskan ciuman dibibir istrinya

"dada kamu benar benar seksi sayang ! ini yang membuat hasrat aku semakin menggebu setiap kali melihatnya" ucap Yusuf yang mulai berpindah menciumi buah dada milik istrinya dan sesekali mengelusnya

kemudian Yusuf sudah berhasil melepaskan pakaian istrinya dan begitu juga dengan Dian yang juga sudah berhasil melepaskan pakaian suaminya dan keduanya sudah tak memakai sehelai pakaianpun

dan kemudian keduanya mulai memainkan permainan ranjang mereka sampai keduanya benar benar merasakan kenikmatan satu sama lain, dan setelah keduanya merasakan kepuasan Yusuf yang terkulai lemas disamping istrinya lalu mencium sisi kening istrinya dan berusaha membenamkan kepalanya dileher istrinya

"makasih ya sayang ! kamu sudah membahagiakan aku pagi ini" ucap Yusuf yang masih membenamkan kepalanya dileher istrinya

"iya suamiku sayang !....udah yuk kita bersihkan badan dulu lalu kita turun untuk sarapan, ntar kamu telat lagi kekantornya" ucap Dian sambil mengelus lembut pipi suaminya

kemudian Dian dan Yusuf segera kekamar mandi untuk membersihkan badan mereka dan lalu keduanya berganti pakaian kerja masing masing, setelah mereka selesai keduanya pun keluar dari kamar menuju ruang makan dengan Yusuf yang berjalan sambil memeluk pinggang istrinya

"pagi pa...ma !" ucap Dian dan Yusuf yang melihat kedua orang tuanya sudah duduk didepan meja makan, lalu Dian dan Yusuf pun menyalami dan mencium tangan kedua orang tuanya secara bergantian

"oh ya sayang !....kemaren papa kamu sudah melihat rumah yang kami tawarkan ke kamu itu, dan memang pemiliknya berniat menjualnya, dan untung aja masih belum ada yang membelinya, jadi ini kesempatan kalian untuk memiliki rumah tersebut" ucap mama Dian sambil menikmati sarapannya

"terserah mama sama papa deh ! baiknya gimana, aku nurut aja" jawab Dian sambil menyendok makanan ke dalam mulutnya

"tapi kan lebih baik kamu lihat aja sendiri bakalan rumah baru kalian, sambil kamu bisa negosiasi soal harganya" ucap Agung hermawan

"iya sayang ! mending kita lihat aja dulu, nanti deh pulang kerja aku temani kamu melihat lihat rumahnya" ucap Yusuf

"iya deh ! nanti sepulang kerja aku lihat rumahnya, sekarang aku berangkat dulu ya ma...pa !" ucap Dian sambil mencium tangan kedua orang tuanya begitu juga dengan Yusuf

"oh ya ma.....semua perlengkapan mandi baby Alif sudah aku siapkan diatas meja dalam kamar aku, nanti biar mbak Sri bisa langsung memandikan baby Alif nya" ucap Dian sambil berjalan menuju halaman rumah

mbak Sri adalah baby sitter di rumah Agung hermawan, yang bertugas merawat baby Alif tapi semuanya masih dalam pengawasan mamanya Dian, beliau gak sepenuhnya mempercayakan kepada baby sitter untuk mengurusi cucunya

"iya....sudah sana kamu pergi kerja saja, semuanya biar mama yang urusin" ucap mam Dian sambil melambaikan tangannya kepada putrinya

Dian pun dan Yusuf langsung masuk kedalam mobilnya dan tak berapa lama mobilnya melaju menuju tempat kerja mereka berdua

- - - - - - - - -

"gimana sayang ? kamu suka dengan rumah barunya ?" tanya mama Dian saat melihat lihat rumah yang akan dibeli oleh Dian

"kalo menurut kamu gimana mas ?" tanya Dian pada suaminya

"kalo aku sih terserah kamu aja sayang ! kalo kamu suka, aku sih setuju setuju aja" jawab Yusuf sambil pandangannya menyapu ke seluruh ruangan rumah tersebut

setelah Dian dan Yusuf menyetujui bakal rumah baru mereka, mereka berdua pun melanjutkan bernegosiasi tentang harga dengan pemilik rumah tersebut, setelah didapat kata sepakat akhirnya semuanya deal dengan rencana pembelian rumah tersebut

Dian menyetujui bakal rumah barunya mskipun tak sebesar rumah Agung Hermawan, tapi memang selain rumah tersebut memiliki 4 kamar tidur, rumah tersebut juga hanya terdiri dari satu lantai yang cukup luas, jadi Dian gak begitu khawatir untuk keamanan baby Alif, yang kemungkinan akan begitu aktif seiring bertambahnya usia, selain itu dihalaman belakang yang masih cukup luas ada sebuah gazebo yang bisa menjadi tempat untuk santai keluarga kecilnya

"baiklah kalo begitu pak, bu....!, saya setuju dengan harga yang sudah kita sepakati, dan nanti untuk masalah kepengurusan surat surat jual belinya, saya serahkan seluruhnya kepada orang kepercayaan papa saya, kemungkinan dalam dua hari ini akan ada orang yang datang kemari untuk mengurus semuanya" ucap Dian sambil menyalami pemilik rumah tersebut

"iya mbak Dian....terima kasih !" jawab pemilik rumah tersebut sambil membalas uluran tangan Dian dan keluarganya