Mata Stella terlihat jelas dan cerah, namun dia menunjukkan sifat keras kepala dan keuletan.
Melihat mata yang murni seperti rusa itu, Saga tiba-tiba merasa sedikit kotor.
Dia memalingkan wajahnya, tidak bisa mengatakan apakah dia kesal atau menyesal, "Jika kau tidak bisa melakukannya, pergi saja, aku tidak akan memaksanya."
Tapi dalam pandangan Stella, reaksi Saga adalah pertunjukan tidak berperasaan.
"Apakah tidak ada ruang untuk negosiasi? Selama kau tidak membiarkan aku melakukan hal semacam itu, kau dapat memintaku melakukan apapun yang kauinginkan, selama tidak terlalu jauh!" Stella tidak menyerah.
Jika tidak ada cara untuk membiarkan Bella tinggal, maka dia tidak hanya takut, tetapi juga khawatir terjadi hal buruk pada Bella.
Bella adalah sahabatnya. Ketika dia bercerai dari Saga dan pindah dari vila, Bella menerimanya tanpa ragu-ragu, dan sekarang Stella tidak bisa mengabaikannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com