Gadis kecil itu luar biasa. Dia tidak hanya mampu menarik perhatian putranya yang sangat dingin, tapi juga tak kenal takut dengan tatapan tajam ayah mertuanya. Kokoh seperti gunung, gadis kecil ini memiliki mentalitas yang kuat.
Setelah makan, semua orang tampak sangat bahagia, tapi hanya Agung yang menghela nafas dan meletakkan sumpitnya di atas meja setelah makan.
"Kamu tidak perlu bekerja di lahan pertanian lagi. Kamu tidak perlu terlalu sok."
Fira menatapnya dengan tulus "Saya tidak sok, dan Pak Pur juga melihatnya. Saya melakukan pekerjaan pagi, dan saya melakukannya dengan sangat serius."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com