webnovel

Capoeira

Di pagi hari di pesisir pantai Diablo tengah menatap Alfa dan Selia.

"Baiklah sekarang kita akan berlatih tanding kalian berdua akan berusaha menjatuhkanku selama satu jam."Kata Diablo mengeluarkan jam pasir dan menaruhnya di atas batu tidak jauh darinya.

"Tapi kak itu tidak adil jika kami melawan kakak berdua!"Kata Selia membuat Alfa memutar bola matanya.

"Hah dengar Selia meskipun kita berdua itu melawan tuan muda masih akan sulit untuk sekedar menjatuhkannya!"

"Eh!"Bingung Selia menatap Diablo dan Alfa bergantian.

"Itu benar Selia meskipun kau dan Alfa bekerjasama melawanku masih akan sulit bagimu melawanku!"Kata Diablo tersenyum lembut."Apalagi kau baru kali ini kau melawanku setelah selama 6 minggu ini kau berlatih bersama Alfa."Lanjutnya."Begini saja jika kau berhasil mendaratkan satu pukulan di wajahku kau boleh meminta apapun yang kau mau!"

"Kakak kau yang mengatakannya jangan berbohong!"Teriak Salia bersemangat.

"Tapi.....jika kau gagal memukulku aku akan menambah berat segelmu menjadi tujuh puluh kilo gram!"Lanjut Diablo membuat Salia takut.

"Kalau begitu aku harus berhasil akan kukerahkan semua kemampuanku!"

"Baiklah karena kalian siap maka kita-!"Diablo belum menyelesaikan perkataannya tapi Alfa dan Salia sudah menyerang duluan."Menarik!"Katanya ketika menahan tendangan Alfa.

Alfa kembali mencoba menyerang Diablo tapi dengan mudah semua serangannya dihindari.

Giliran Salia yang menyerang dan Diablo tersenyum licik ketika melihat gerakan yang dilakukan Salia.

"Jadi ini gerakan yang dikatakan Alfa!"Pikir Diablo menahan serangan beruntun Salia yang sangat dia kenal."Tak kusangka ternya di dunia ini ada yang menguasai gerakan capoera!"

"Hebat Salia dapat menyudutkan tuan muda!"Alfa terkejut ketika melihat Diablo yang mulai di sudutkan.

"Gerakanmu memang menakjubkan Salia dari mana kau mempelajari gerakan ini!"Kata Diablo dalam pertarungan mereka.

"Tidak ada yang mengajariku ini adalah tarian yang kuciptakan sendiri!"Jawab Salia berusaha memberikan sebuah pukulan dengan kakinya.

"Menarik!"Pikir Diablo melirik ke arah jam pasir yang akan segera habis."Tinggal lima menit lebih baik aku mengejutkan dia!"Gumamnya merubah gaya bertarungnya.

"Bagaimana mungkin!"Kaget Salia dan Alfa ketika secara tiba-tiba Diablo menyerang dengan cepat.Terkhusus Salia yang melihat Diablo menggunakan gerakan yang sama persis dengan yang dia lakukan.

"Fokus!"Kata Diablo mulai menyerang Salia kembali.

Serangan yang dilakukan Diablo sangat cepat dan fleksibel membuat Alfa dan Salia semakin terkejut.

"Sepertinya aku yang menang!"Kata Diablo yang kini memeluk Salia dengan menahan pinggulnya.Hal itu membuat Salia terdiam dengan wajahnya memerah.

Diablo segera melepaskan Salia dan menatapnya yang masih terdiam.

"Ada apa denganmu!"Kata Diablo melambaikan tangannya di depan wajah Salia.

"Ti-tidak ada apa-apa!"Kata Salia menggelengkan kepalanya ke kanan ke kiri.

"Tuan muda gerakan tadi bagaimana kau melakukannya itu persis milik Salia!"Kata Alfa membuat Salia penasaran .

"Itu rahasia bagaimana caraku melakukan gerakan itu tapi yang pasti aku sangat terkejut dengan gerakan yang tadi Salia lakukan."Jawab Diablo menatap Salia."Tadi kau bilang tadi itu gerakan yang kau ciptakan?"

"Benar itu adalah tarian yang kuciptakan sendiri sejak kecil aku sangat suka menari dan bertarung hingga menjadi hobiku.Aku juga sering bermain dan bertarung dengan beberapa hewan yang kutemui di hutan dulu karena hobiku itu!"Kata Salia membuat Diablo dan Alfa terkejut.

"Pantas saja tubuhnya sangat fleksibel ternyata sejak kecil!"Pikir Diablo tersenyum lembut mengelus-elus kepala Salia."Lalu apakah kau sudah memberikan nama untuk gerakanmu itu!"

"Nama?"Bingung Selia menatap Diablo.

"Ya tentu saja gerakan itu bisa menjadi salah satu teknik beladiri yang hebat!"

"Benarkah!"

"Tentu saja jadi bagaimana kau sudah memberinya nama!"

"Belum!"Jawab Salia terlihat berpikir."Apa kakak punya usulan untuk nama gerakannya?"

"Bagaimana ya...!"Kata Diablo berpura-pura berpikir."Bagaimana kalau Capoeira!"

"Capoeira boleh juga nama yang kakak katakan."Senang Salia."Mulai saat ini tarianku akan kunamakan Capoeira."

"Baiklah karena kau tidak berhasil memukulku jadi aku akan menambah berat segelmu!"Kata Diablo membuat Salia takut.

"Tidak!"Teriak Salia lemas."Kakak itu terlalu kejam!"Rengeknya.

"Janji adalah janji taruhan adalah taruhan dan kau kalah!"Kata Diablo tersenyum licik.

"Tidak mungkin kak Alfa aku mohon bantu aku membujuk kakak,bahkan hingga saat ini aku masih kesusahan bergerak karena segel pemberatku saat ini!"

"Maaf Salia aku tidak bisa membantumu terima saja lagi pula lima puluh kilogram itu masihlah enteng!"Kata Alfa tersenyum licik.

"Hai bersiaplah!"Kata Diablo tanpa raut wajah bersalah menyentuh punggung Salia seketika Salia menahan nafas karena tubuhnya tiba-tiba semakin berat.

"Ugh....ini berat sekali!"Pikir Salia berusaha berdiri dengan susah payah.

Diablo pun tersenyum menatap Salia kemudian beralih menatap Alfa."Alfa mulai sekarang kau akan berlatih sihir!"Katanya membuat Alfa senang.

"Benarkah tuan muda!"

"Tentu saja kau sekarang apa kau tahu jenis sihir yang kau miliki!"

"I-itu aku tidak tahu tapi selama ini aku sering menggunakan sihir petir dan menggabungkannya kepedang milikku!"Kata Alfa terlihat bingung.

"Baiklah kalau begitu salurkan manamu ke dalam benda ini!"Kata Diablo mengeluarkan sesuatu.

"Kakak apa itu!"Tanya Salia menatap benda yang benda yang di pegang Diablo.

"Ini dinamakan mutiara mana benda ini akan menunjukkan jenis sihir seseorang ketika dia dialirkan sebuah mana."Kata Diablo menyerahkan mutiara tersebut kepada Alfa."Nah sekarang salurkan manamu kedalamnya!"

Alfa pun langsung memasukkan mananya kedalam mutiara.Tak lama kemudian terdapat warna ungu di dalam kristal tersebut kemudian di susul warna abu-abu."Tuan muda lihat!"

"Hmm kau memiliki jenis sihir listrik dan sihir non elemen!"Kata Diablo membuat Alfa dan Salia bingung.

"Sihir non elemen!"Kata Alfa dan Salia bersamaan.

"Ya begitulah sihir non elemen tidak memerintahkan sebuah mantra bisa dikatakan adalah sihir yang cukup langka dan mudah tapi sangat menguras mana!"Diablo menjelaskan."Sihir non elemen adalah sihir yang sangat berguna salah satunya adalah ini!"Diablo mengambil sebuah batu yang cukup besar kemudian mengucapkan."Cheng!"Seketika batu tersebut berubah menjadi emas membuat Alfa dan Salia terkejut.

"Hebat!"Seri keduanya.

"Kuncinya adalah konsentrasi tapi yah seperti kataku tadi sihir ini sangat menguras mana!"Kata Diablo mengubah kembali batu tersebut seperti semula.

"Kakak kalau begitu kau juga memiliki sihir non elemen apakah kakak juga memiliki sihir elemen!"Salia penasaran.

"Tentu saja berikan mutiara itu!"Kata Diablo segera memasukan mananya setelah Alfa memberikan mutiara mana.

"Ungu,merah,hijau, abu-abu!"Kata Alfa dan Salia melihat warna yang muncul.

"Seperti yang kalian lihat aku memiliki sihir petir,api,angin dan non elemen."Kata Diablo menyerahkan bola mutiara ke Salia."Salia sekarang coba kau salurkan manamu!"

Dengan penasaran Salia menyalurkan mana miliknya kemudian muncul warna ungu,merah,hijau,biru,dan kuning membuat Diablo dan Alfa terkejut.

"Tidak mungkin Salia kau memiliki lima elemen!"Kata Alfa senang memeluk Salia.

"Hebat Salia tak kusangka kau memiliki kelima sihir elemen."Puji Diablo membuat Salia kegirangan.

"Terima kasih kakak."

"Kalau begitu dalam satu tahun setengah ini aku akan melatihmu dalam hal fisik terlebih dahulu sedangkan kau Alfa seperti kataku tadi mulai saat ini kau akan berlatih sihir tapi jangan lupa untuk melatih fisikmu!"Kata Diablo dengan senyum licik di wajahnya membuat Salia meneguk ludahnya.

"Bersiaplah untuk merasakan neraka Salia!"Kata Alfa berpura-pura sedih."Maaf tidak bisa menemanimu!"Lanjutnya tersenyum senang.

Hari-hari pun berlalu Salia pun akhirnya merasakan apa itu yang namanya neraka di bawah pelatihan Diablo sedangkan untuk Alfa dia merasa sangat senang karena sudah tidak lagi merasakan yang namanya neraka.

Satu tahun tujuh bulan kemudian,di ruangan yang cuma di terangi oleh lilin.Diablo tengah memeriksa Alfa sedangkan Salia menatap mereka dengan pandangan sulit diartikan.

Yah dia sedang cemburu apalagi ketika melihat wajah malu Alfa ketika tangan-tangan Diablo menyentuh setiap inci tubuhnya.

"Baiklah Salia sekarang giliranmu!"Kata Diablo membuat Salia terkejut.

Dengan segera Salia melepaskan seluruh pakaiannya dan berjalan mendekati Diablo."Hya!"Pekik nya takala kedua tangan Diablo menyentuhnya.

Dengan perasaan bergetar dia melakukan setiap gerakan yang dikatakan Diablo."Tenang Salia bukankah sebelumnya kau juga pernah merasakan ini!"Pikir Salia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.