webnovel

Kehidupan Baru Alien

Hermes adalah pangeran termuda dari raja Zeus. Atas perintah dari ayahnya, ia pergi ke planet lain untuk meneruskan garis keturunan mereka. Karena kerajaan mereka sedang dilanda perang tanpa henti. Bagaimana Hermes menjadi kehidupan di planet yang baru? Akankah ia berhasil menyelesaikan tugas yang ayahnya berikan? saksikan kehidupan Hermes yang baru melalui novel “Kehidupan Baru Alien”.

Arya_Hafiz_Saputra · Urbain
Pas assez d’évaluations
8 Chs

Chapter 7 Rencana Selanjutnya (Unedited)

Sarapan pagi hari telah usai. Aku melihat Hikaru dan Hisako masing-masing sudah pergi ke tempat kerjany amasingo-masing. Semoga saja Hikaru tidak akan mengalami masalah karena kejadian kemarin. Pastinya aku telah memberikan pesan semangat untuk hari ini. Tidak lupa aku mengingatkan kepadanya bahwa ia tidak sendirian. Masih ada aku yang selalu siap mendampingi dirinya kapanpun dan dimanapun.

Banyak hal yang akan aku lakukan hari ini. Mulai dari membeli perabotan, melakukan modifikasi terhadap identitas palsu, serta menjalin hubungan yang lebih erat denga nHikaru. Hal yang terrakhir pastinya secara otomatis akan aku lakukan setiap harinya. Terutama saat hari libur, itupun kalau Hikaru tidak lembur. Melihat jenis pekerjaanya, tidak heran kalau tiba-tiba ia tetap dipanggil di luar dari hari kerja.

Mungkin ada baiknya aku juga membeli kendaraan? namun biaya pajak dan segala macamnya cukup untuk membuatku enggan melakukanya. Apalagi karena kebanyakan orang Jepang lebih suka menggunakan transportasi umum. Aku rasa akan lebih romantis kalau aku mengantarnya ke tempat kerja denga kereta daripada menggunakan kendaraan pribadi. Meskipun uang bukan masalah bagiku, namun karena aku belum mendapatkan kerja yang pasti. Sebisa mungkin aku harus menghemat pengeluaran.

Ironis sekali, dahulu saat menjadi pangeran. Tidak pernah aku memikirkan hal ini. Apakah ini adalah suatu kemajuan? ataukah kemunduran? aku harap mempertimbangkan pengeluaran dan perasaan pasangan seperti ini adalah sebuah kemajuan. Walaupun Hikarubelum secara resmi menjadi pasangan hidupku. Banyak yang harus dibereskan sebelum hubungan kami sampai ke tahap itu.

Mulai dari mengatasi Hisako, hingga mendapatkan restu dari Ayah Hikaru, Kei Mitsuo. Pastinya ia saat ini sudah menyadari keberadaanku melewati laporan dari Hisako. Akan bagus kalau ia tidak mencari bukti fisik dari identitas aslikua. Karena semuanya akan ketahuan dengan mudah. Bukti fisik tidak mudah untuk dimanipulasi seperti data digital. Aku hanya sebisa mungkin melakukan berbagai macam hal yang sesuai dengan data palsu yang aku buat.

Setelah mendapatkan penyelidikan dari Hisako kemarin. Pixie sudah selesai membuat data palsu yang baru. Dengan data baru ini, semoga saja pencarian akan identitas asliku tidak akan berlanjut. Namun aku harus mempersiapkan kemungkinan terburuk. Apalagi kegiatan menipulasi dokumen sepertinya pastinya melanggar hukum. Seharusnya sih, alien sepertiku tidak harus mengikuti peraturan ras manusia. Tetapi karena aku tinggal di negara mereka, mau tidak mau. Aku harus mengikuti segala macam aturan di sana.

Segala hukum negara Jepang sudah aku pelajari melalui Pixie. Kurang lebih aku sudah paham secara garis besar hukum di negara ini. Kuharap ilmu ini tidak akan kugunakan. Karena kalau iya, berarti itu menandakan aku sudah terjerat masalah pidana. Namun negosiasi dengan pihak Hikaru dan Mitsuo lebih pentin. Kalau mereka berdua sudah setuju dengan keberadaanku, aku tidak akan mempedulikan masalah dengan orang lain. Hal yang paling utama adalah misiku menjadikan Hikaru sebagai ratuku sudah tercapai.

Jalan menuju ke sana memang tidaklah mudah. Apalagi dengan status dari keluarga Kei, aku harus bis amengimbangi mereka.

'Heh, menarik sekali. Padalah kalau mengugnakan statusku di planet Turmin, statusku adalah yang paling tinggi di bawah Raja. Namun di planet bumi ini, aku seperti akan membuat kerajaanku yang baru.'

Meskipun begitu, aku tidak berniat untuk membangun kerjaan. Selama tugas dari ayahanya terpenuhi. Aku rasa itu sudah cukup. Mungkin saja suatu saat nanti keturunanku di planet ini akan melakukan hubungan dengan planet asalku. Namun entah kapan hal itu akan terjadi.

"Oh iya, sebelum aku lupa." Selain mencari penerus keturunan, akujuga harus membuat laporan harian. Hari in adalah pertama kalianya aku membuat laporan untuk ku kirim ke ayhanya. Mungkin saja mereka sudah khawatir karena sebulan lamanya tidak ada kabar dariku karena hibernasi. Kemungkinan lainnya… Semoga saja itu tidak terjadi.

Pembuatan laporan dalam kaum Yars memang sudah berbentuk digital. Tinggal kami buat saja sebuah file, kemudian kirim seperti pengiriman email yang orang bumi lakukan. Namun untuk memasukkan kata, tidak memerlukan keyboard. Cukup dengan suara atau pikiran kita saja, kata sudah akan terbentuk ke dalam file yang bisa dilihat atau diunduh oleh pihak penerima.

Dengan rekomendasi Pixie, laporan untuk hari ini selai. Rekomendasi ini penting karena bisa saja ada infor penting yang aku lewatkan.

[Pesan terkirim]

Setelah pesan terkirim, aku membuka laporan dari planet Yars. "Uwah, banyak sekali" Karena ayahanda terkenal rajin, tidak heran kalau ia membuat laporan setiap harinya meskipun aku sedan ghibernasi. Hal itulah yang menyebabkan adanya 30 laporan lebih mengenai kondisi planet Turmin.

"Haah, mau tidak mau harus dari awal aku baca bukan." Sepertinya akan membutuhkan waktu beberapa jam untuk membaca semua ini. Daripada mengeluh, lebih baik segera selesaikan membaca laporan ini. Aku tidak mau ada hal penting yang terlewatkan.

..

..

.

"Akhirnya beres juga" Setelah beberapa waktu lamanya aku membaca laporan dari ayahanda. Tidak terasa kalau matahari sudah tinggi. Sepertinya aku bisa makan siang di luar kemudian pulangnya aku membeli bahan makanan untuk malam ini.

Untuk mempersingkat waktu. Aku sudah meminta Pixie untuk memberikan rekomendasi berdasarkan gizi yang tubuhku butuhkan saat ini. Kemudian aku sudah memesan segala perabotan melalui online shop dan akan sampai nanti sore. Karen aitulah sebelum waktu tersebut, aku harus sudah kembali ke apartemen.

"Tempatnya ramai juga" siang ini aku ingin mecoba hidangan daging lainnya. Kalau kemarin sudah makan daging sapi, kali ini aku akan mencoba menu hidangan daging ayam. Sepertinya nasi merupakan bahan pokok utama untuk negeri ini. Karena hampir semua menu memiliki nasi di dlamnya. Ada juga menu lainnya berupa mie atau soba. Namun untuk kali ini, aku akan mencoba hidangan nasi terlebih dahulu.

"Tolong ini satu ya"

"Baiklah, mohon tunggu sebentar. Oi, segera siapkan meja untuk satu orang"

Mendengar panggilan tersebut, seorang pelayan wanita datang untuk mengantarku ke meja makan. Namun ternyata terdapat sebuah kendala. Meja makan penuh, sehingga plilihanku adalah menunggu meja kosong atau meminta bergabung makan bersama orang asing.

"Aku tidak masalah makan bersama orang asing, itupun kalau mereka tidak keberatan"

"Tunggu sebentar, akan saya carikan"

Pelayan itu langsung mencari meja yang memiliki satu kursi kosong. Sepertinya ia sudah mendapatkanya dan mengantarku ke sana.

"INi mejanya tuan. Mohon tunggu sebentar, makanan akan segera datang." Pelayan itu langsung pergi setelah memberikan air putih dan tisue untukku.

Sebelum duduk, aku sudah menyapa orang yang ada di seberangku. Sepertinya ia adalah orang kantoran biasa yang sedang menggunakan jam makansiangnya di sini. Dilihat dari fisik, sepertinya ia sudah berumur 30 tahunan. Kemudian dilihat dari kondisi mata dan kulitnya, sepertinya ia sering melakukan lembur dan jarang keluar dari ruangan. Untungnya aku saat ini tidak berada dalam posisi yang sama denganya.

Orang itu juga tidak memulai pembicaraan, ia hanya fokus dengan makanan miliknya saja. Karena ia cowok, a ku tidak memiliki niatan untuk berusaha ngobrol denganya. Sambil menunggu makananku datang, aku berpura-pura bermain dengan handphone. Padahal sebenarnya aku sedang emmbuat sesuatu dengan bantuan Pixie.

Hal yang aku buat adalah sebuah akun media sosial. Zaman sekarang ini, di bumi kita bisa mendapatkan uang hanya dengan modal sebuah akun yang bisa kita buat secara gratis. Pastinya keuntungan yang kita dapat tergantung konten dan marketing yang dilakukan. UNtungnya dengan bantuan Pixie, mudah saja membuat postinganku muncul di feed pertama mereka.

Tentunya tidak hanya satu, aku membuat akun media sosial dengan platform yang berbeda. Karena mereka semua memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing dalam hal pembagian keuntungan. Dengan bantuan Pixie, sangat mudah membuat konten baru yang menarik banyak pengunjung. Setelah itu dengan banyaknya iklah yang masuk ataupun endorse. Aku akan mendapatkan keuntungan.

Tidak perlu keluar rumah dan cukup dengan kemampuan berselancar internet serta membuat konten. Kita bisa mendapatkan uang dari sana. Tentunnya akan sangat sulit hal ini dilakukan tanpa bantuan Pixie. Bisa saja aku posting konten baru setiap menit, namun untuk menghindari peringatan spam. Aku memilih jumlah konten per hari yang wajar saja. 3 kali sehari. Lebih dari itu khawatir akan dianggap sebagai pesan spam.

Marketing juga sangat mempengaruhi. mana mungkins ebuah akun baru akan memiliki jumlah view atau follower jutaan? pastinya tanpa adanya teknik marketing yang tepat. Jumlah seperti hanya isapan jempol belaka. Pixie kembali menjadi senjata utama untuk hal ini. Karena itulah walaupun akunku belum ada satu hari, jumlah followersnya sudah lumayan.

Mungkin seminggu ke depan aku akan membangun followers dan fanbase terlebih dahulu. kemudian setelahnya, barulah aku akan mulai berjualan. 'Oh iya, bisakah aku m enggunakan teknologi Yars yang telah kusesuaikan dengan teknologi bumi saat ini?' Saat aku menanyakan hal itu kepada Pixie, selama teknologi yang digunakna bukan dalam bidang militer. Hal itu mampu ia lakukan. Tanpa panjang lebar aku dan Pixie merencanakan produk apa yang akan kami jual nantinya.

"Ini pesananya, tuan. Selamat menikmati."

Pesananku sudah datang. Entah ini makanan beku yang diangetkan atau memang dimasak dari awal. Memang waktu tunggunya cukup lama, sekitar 10-15 menit. Apalagi dengan banyaknya pelanggan yang lain. Bisa saja waktu yang dibutuhkan lebih lama lagi. Selama makananya enak dan cukup gizinya, tidak masalah menunggu lebih lama. Lagipula harga makanan ini cukup bersahabat.

Setelah selesai makan malam, aku jalan-jalan di kota sambil melihat pemandangan serta orang lalu lalang di jalan. Ketika waktu sudah hampir sore. Aku segera bergegas pulang untuk mengambil barang yang sudah kupesan. Akhirnya sebentar lagi, aku akan memiliki barang-barang baru yang bisa aku gunakan untuk kepeluan hiburan ataupun misi.

Seperti judul chapter. Chapter 7 ini masih belum saya edit. Sehingga mohon maaf kalau masih banyak typo. Secepat mungkin aku akan segera memperbaiki isi dari chapter ini. Terima kasih

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts