"sejak 320 tahun yang lalu ada 2 kerajaan besar saling berperang untuk menunjukan dominasi terhadap keyakinan mereka,kelompok pertama kultivator dijalan seni bela diri yang mengabdikan hidup nya berlatih jiwa raga serta sihir dipandang hanya ilmu tambahan saja dan disisi lain mereka meyakini cukup dengan memfokuskan diri dengan sihir karena sihir yang akan membawa manfaat besar bagi kehidupan bukan bertarung barbar.
Vestu: itulah yang ku dengar dari cerita bagas saat perjalan pulang ke desa.
Dan sekarang aku kabur lewat gorong bawah tanah,yang katanya menembus ke kaki gunung.
Luli: baik,sekarang kita hampir sampai,lihat itu,itu adalah jalan keluarnya sudah terlihat.
Bagas: ya,ya,ya.bibi sudah mengatakan itu sejam yang lalu tapi kita masih merangkak hingga 4 jam.
Arif: kau selalu saja mengeluh,bukannya ini termasuk latihan,lagi pula kau sendiri yang bilang kalo mau jadi pemimpin yang hebat di harus menjadi yang terkuat.
Rini: jika pemimpin di kendalikan oleh kekuatan, bukan kah sama saja seperti kaisar rayti,yang diktator."tampak ejakan terlihat dimatanya dengan ketus.
"aduh tampak muka rini tertabrak bagas.
Rini: kenapa kau berhenti mendadak.?
Bagas: kau hanya berbicara dan tak melihat ke depan lagi pula ini sudah sampai ke pintu keluar,kau tau ini harus satu per satu.w
Rini: bla,bla,nye,nye,nye.berisik banget si.!!
Bagas: kuda liar.perempuan ini sangat menyebalkan.
Arif: sudah,sudah.apakah kau tidak melihat keadaan kita,situasi kita lagi seperti ini.
Rini: apa yang dibilang arif benar, kau selalu berisik,lebih baik kamu masuk lagi dan periksa keaadan rumah.!1
Luli: cukup.sebaiknya bantu aku menutup pintu dengan batu besar ini,
"sebuah energi gabungan yang menghasilkan energi angin yang memutar di bawah batu besar yang makin lama terangkat dan menutup pintu itu dengan ramat.
Vestu: bibi luli bukan nya kamu orang kuat?bahkan patriak saja yang lebih tinggi dalam hal kultivasi saja kamu tidak takut tapi dihadapan penyihir semua pada lari tunggang langgang,seperti hewan buruan saja.
Luli: jaga mulut mu bocah, aku masih bisa menahan karena kau yang membantu menyembuhkanku
Arif: ibu.sebaiknya ibu tenang biar aku yang menjelaskan.
Luli: untuk apa dijelaskan,lagi pula harusnya semua orang sudah tau kenapa kita harus melarikan diri.
Arif: ibu.dia adalah penyintas dari benua diruq,jadi wajar saja dia tidak tau apa yang terjadi di tempat ini.
Luli: oohh jadi begitu aku baru lihat orang dari benua diruq ternya ada yang terbuka hingga berani ke benua lain.!!
"bagas dan rini menggangguk walaupun bagas tau cerita yang sebenarnya tapi dia seolah menyetujui apa yang dikatakan oleh arif.
Luli: baiklah sekarang ayo kita pergih di belakang gunung ini ada bukit dan disitu ada tempat yang bisa kita tinggali.