webnovel

Keajaiban Lukisan : Ruang Rahasia

Nirmala mulai terbangun dari tempat tidurnya. Dia berharap bisa kembali ke negeri asalnya. Dia terlalu lama untuk menetap di sebuah negeri paralel.

Nirmala mulai memutar tubuhnya ke samping lalu dia melihat wajah tampan dari Anton. Dia merasa jika Anton memang seorang pria yang sangat tampan tapi dia merasa sangat asing sekali ketika berada di dekat Anton.

Tubuh Anton mulai menggeliat lalu dia menarik tubuh Nirmala. Hal itu membuat Nirmala sangat kesal sekali lalu dia mulai menepiskan tangan.

"Lepaskan aku Anton!" Teriak Nirmala langsung menepiskan tangan kekar milik Anton. Dia segera untuk menuruni ranjang tempat tidurnya. Perlahan-lahan dia mulai menampakan telapak kakinya secara bergantian. Lalu dia segera untuk melangkahkan kedua kakinya menuju ke kamar mandi.

Mendadak Nirmala mendengar suara tangisan bayi. "Astaga kenapa itu anak nangis terus?" Dia menggumam dalam hatinya dengan sangat kesal sekali karena beberapa kali bayi laki-laki itu selalu saja menangis. "Yaelah! Kenapa bayi ini terlalu berisik sekali setiap pagi aku bangun?" Dia terlihat mulai menggerutu karena dia sangat terganggu sekali dengan tangisan bayi laki-laki itu. Namun dia dengan segera untuk berusaha menghampiri box bayi laki-laki itu. Lalu dia dengan segera untuk menggendong bayi itu dalam dekatnya. Dia mulai menimang-nimang bayi itu agar segera tertidur kembali.

Tanpa Nirmala sadari kalau Anton melihat kejadian itu.

"Mungkin bagi itu lapar, kamu sebagai ibunya tidak pernah menyusui bayimu itu. Apa kamu memang tidak memiliki hati seorang ibu?" Anton mulai membuka kedua kelopak matanya lalu dia dengan segera untuk menghampiri Nirmala yang sedang menggendong bayi laki-laki itu. Lalu dia mulai melingkarkan kedua tangannya tepat di pinggang Nirmala. "Gitu dong. Kamu seharusnya lebih peka terhadap anakmu sendiri."

"Astaga! Aku hanya melakukan semua ini atas dasar kemanusiaan saja ya. Lagian aku dan kamu tidak pernah ada hubungan yang melibatkan anak ini. Bagaimana bisa aku menjadi seorang ibu kandung dari bayi laki-laki ini? "Nirmala kemudian memutar tubuhnya sehingga harus berhadapan langsung dengan Anton. "Mana mungkin aku mengandung bayi laki-laki Ini, sementara aku saja tidak merasa untuk menikah dengan kamu. Udahlah kamu jangan mengada-ngada kalau kita punya hubungan sebagai suami istri!"

"Lihat saja nanti aku pasti akan membuktikannya kalau kita berdua itu sudah menikah." Kata Anton menatap wajah Nirmala.

Nirmala hanya diam saja saat itu. Bahkan dia tidak menjawab sepatah kata sekalipun.

*

Keluarga Raharjo masih bersikeras mencari keberadaan Nirmala. Mereka tidak pernah menyerah sama sekali untuk mencari keberadaan Nirmala. Terutama Mia yang terlihat begitu sangat antusias sekali untuk mencari keberadaan putrinya. Dia sangat takut sekali jika terjadi sesuatu terhadap putrinya.

"Kamu harus segera mencarinya, Mas," kata Mia sambil menatap wajah suaminya dengan tatapan yang begitu menyedihkan. "Aku nggak mau kehilangan Nirmala sama sekali. Karena dia adalah satu-satunya anak kita berdua."

"Kamu harus tenang Mia. Kalau Nirmala pasti akan segera untuk ditemukan oleh tim pencarian. Kamu harus yakin jika Nirmala akan baik-baik saja. Mungkin saja diq tersesat di sebuah tempat." Raharjo berusaha untuk bersikap dengan bijaksana. Dia ingin sekali untuk melihat senyuman Mia kembali. Tapi semenjak kepergian Nirmala membuat Mia wajahnya sedikit murung bahkan tidak akan pernah bisa ada sebuah senyuman.

*

Dunia pararel,

Di kamar mandi terlihat Nirmala sedang membersihkan tubuhnya. Lalu dia mulai menggosokkan sabun di seluruh tubuhnya. Lalu dia segera untuk berdiri di atas shower kamar mandi.

Nirmala mulai berpikir sangat keras. Dia ingin sekali untuk keluar dari dunia pararel. Tapi dia bingung dengan bisikan yang selama ini dia dengarkan tentang sebuah visi dan misi tersembunyi.

Nirmala segera mencari tahu visi dan misi apa yang harus dia lakukan agar bisa keluar dari dunia pararel. Lalu dia mulai konsentrasi. Sejenak dia melihat sebuah cahaya putih yang terlihat pada sebuah tembok kamar mandi. Dia melihat ada sebuah benda kamera. Namun dia sangat bingung sekali dengan petunjuk yang diberikan sekilas saja. Sejenak dia mulai membuka kedua kelopak matanya kembali.

"Kamera?" Nirmala sangat bingung sekali ketika melihat ada sebuah cahaya yang menampakkan sebuah benda berbentuk kamera. Namun dia sangat bingung sekali untuk bisa keluar dari rumah kediaman keluarga Anton. Dia sebenarnya ingin sekali untuk keluar dari rumah kediaman keluarga Anton agar bisa menikmati suasana di luar dunia pararel.

"Aku harus melakukan sebuah cara agar bisa keluar dari rumah ini. Aku merasa benar-benar terkurung habis-habisan ketika aku berada di rumah ini. Walaupun rumah ini mewah, tapi aku tidak bisa bahagia di sini. "Kemudian Nirmala langsung membilas tubuhnya dengan air pada shower agar busa-busa di tubuhnya bersih. Lalu dia segera untuk mengambil sebuah handuk kimono. Lalu dia juga mengambil sebuah handuk untuk dililitkan di rambutnya yang basah. Setelah itu dia segera keluar dari bilik kamar mandi.

Nirmala mulai berjalan ke Walking closed untuk mencari beberapa pakaian yang ada di lemari. Lalu dia melihat beberapa pakaian yang tidak pernah dia pakai. Namun seketika dia mulai mengambil kaos dan celana jeans. "Aku ingin sekali jalan-jalan keluar. Aku akan meminta agar Anton mengizinkan aku untuk keluar sejenak."

 Setelah itu Nirmala segera keluar dari Walking closed. "Mungkin saja dia sedang bersama dengan perawatnya." Katanya sambil mengedarkan pandangan di sekitar kamarnya. Lalu dia segera untuk keluar dari pintu kamarnya.

Nirmala melihat sesuatu yang sangat mencurigakan di salah satu ruangan tersembunyi di sudut koridor lantai 2. Lalu dia dengan segera melangkahkan kedua kakinya. Dia berharap menemukan sesuatu di dalam ruangan itu. Tapi sebuah tangan itu mulai menarik tubuhnya hingga ke dalam dekapan. Lalu dia segera untuk mendongakkan kepalanya ke atas. "Lepasin aku Anton!" Teriaknya berulang kali namun Anton menyumpalnya dengan ciuman yang begitu membuat tubuh dari Nirmala mulai menggeliat.

"Kamu pasti akan menikmati ciuman Ini." Kata Anton sambil menyeringai dengan licik.

Seorang pelayan tidak sengaja melihat kejadian itu tentang Anton mencium Nirmala lalu menghimpit tubuhnya. Lalu pelayan itu pun hanya berjalan sambil menundukkan pandangannya. Hal itu membuat Nirmala sangat malu sekali di hadapan pelayan itu.

"Udahlah. Lagian cuman pelayan bodoh itu aja yang lewat di hadapan kita. "Kata Anton lalu dia menggendong Nirmala ala bridal style. Lalu membawa Nirmala kembali ke kamarnya. "Kamu tidak akan pernah mendapatkan sebuah petunjuk," dia mulai menggumam dalam hati kecilnya.

Anton mulai menggendong Nirmala sambil berjalan menyusuri koridor lantai 2 menuju ke kamar pribadinya. Lalu dia hanya mengedipkan kedua matanya, pintu kamar mulai terbuka lebar. Lalu dia masuk ke dalam kamar tersebut dan menghempaskan tubuh Nirmala ke atas ranjang tempat tidur.

"Kamu mau apa? "Teriak dari Nirmala sambil menatap wajah Anton. Namun Nirmala dibungkam oleh ciuman maut dari Anton.