webnovel

Keajaiban Lukisan : Hukuman Nirmala

Sebuah kebakaran terjadi di kota A. Terlihat Nirmala segera untuk menyelamatkan seseorang yang ada di dalam bangunan tersebut. Tatapan kedua matanya terlihat secepat kilat untuk mencari sumber suara dari seseorang yang meminta tolong.

Terdengar suara tangisan bayi. Nirmala berusaha sekuat tenaga untuk menggunakan kekuatan yang di dalam dirinya. Dia memiliki kekuatan yang terlindungi dari kobaran api. Tubuhnya memberikan sebuah gelembung-gelembung berupa air sehingga dia tidak mudah terbakar. Dia melihat sosok bayi dalam box yang menangis tersedu-sedu sementara ibunya sudah tidak bernyawa lagi karena sudah tergeletak di atas lantai kamar.

Bayi kecil tak berdaya itu langsung saja diselamatkan oleh Nirmala dari kobaran api yang melalap gedung tempat tinggalnya. Gedung apartemen itu mengalami konsleting listrik. Sehingga terjadinya sebuah kebakaran yang begitu hebat. Dia juga mendengar beberapa korban yang lainnya meminta tolong. Dia sejenak langsung saja memberikan bayi laki-laki itu kepada seorang perempuan di sekitarnya.

Beberapa orang terlihat begitu sangat takjub sekali dengan kegigihan Nirmala. Tapi Nirmala menggunakan sebuah topeng rahasia untuk menyembunyikan jati dirinya Sebenarnya. Dia tidak ingin sama sekali untuk di notice oleh beberapa orang. Dia hanya ingin kebaikannya bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

Kemudian Nirmala segera untuk menyelamatkan beberapa orang di dalamnya. Sehingga membuat tubuh Nirmala mendadak lemas. Kemudian Anton pun datang untuk menolong Nirmala yang sudah kehabisan tenaga jatuh pingsan. Dia segera untuk membawa Nirmala pulang ke rumah.

"Ternyata perempuan ini berat sekali tubuhnya walaupun tubuhnya itu mungil dan kecil." Anton terlihat mengeluh ketika dia menggendong tubuh Nirmala yang begitu sangat berat sekali. Lalu dia menggunakan sebuah kekuatan hanya dalam satu kali petikan. Dia segera untuk membawa Nirmala ke kamarnya. Kemudian dia mencoba untuk mengobati Nirmala yang mengalami luka dalam setelah menyelamatkan beberapa orang di dalam gedung apartemen yang terbakar habis.

Nirmala masih belum sama sekali membuka kedua kelopak matanya. Dia masih jatuh pingsan karena Kejadian beberapa jam yang lalu. Terlihat wajah ketakutan dan kepanikan yang dialami oleh Anton saat melihat Nirmala jatuh pingsan. Dia berharap jika perempuan itu tidak kenapa-napa. Dia hanya ingin jika perempuan itu baik-baik saja. Dia mencoba untuk memberikan tenaga dalamnya dalam tubuh Nirmala.

Anton memberikan sebuah mutiara putih ke dalam mulut Nirmala yang keluar dari mulutnya. Dia berharap jika Nirmala segera untuk membuka kedua kelopak matanya.

Dalam sekejap Nirmala mulai membuka kedua kelopak matanya perlahan-lahan. "Aku ada di mana?"

Nirmala mulai mengedarkan kedua matanya. Lalu dia terlihat sangat kebingungan ketika berada di dalam kamar. Dia merasa tadinya berada di sebuah gedung apartemen yang terbakar. Dia masih mengingat beberapa kejadian mundur beberapa jam yang lalu. Setelah itu dia tidak mengingat apapun.

Anton pun tersenyum sambil membawakan segelas air yang disodorkan ke arah Nirmala. Dia pun tersenyum dan memperlakukan Nirmala dengan baik. Lalu Nirmala pun menepiskan air itu hingga jatuh ke lantai dan berceceran. Namun Anton berusaha untuk menahan amarahnya.

"Jangan-jangan kamu mau macam-macam sama aku! "Nirmala terlihat sangat curiga sekali dengan Anton yang melakukan sesuatu hal buruk terhadap dirinya. "Awas aja kalau kamu berani melakukan itu! Aku akan...."

Anton mulai menyumpal bibir Nirmala dengan ciuman. Hingga membuat kedua mata Nirmala mulai terbelalak. Lalu Nirmala berusaha untuk melepaskan ciuman itu dari Anton. Namun Anton semakin menuntunnya ke lebih intim. Hingga membuat tubuh Nirmala yang awalnya menolak membuat enggan untuk menolak.

Nirmala pun jatuh kedalam pelukan Anton. Namun dia berusaha untuk melepaskan diri dari Anton. Dia mulai menampakkan Anton untuk sadar karena dirinya bukan perempuan jalang ataupun istrinya.

PLAK!

Sebuah tamparan itu pun melesat tepat di pipi kanan Anton. Hal itu membuat Anton sangat kesal sekali terhadap Nirmala. Dia merasa jika Nirmala adalah istri yang kurang ajar. Lalu dia mulai menyeret Nirmala ke sebuah kamar kosong dan sempit.

Di sebuah kamar yang cukup kecil dan sempit bahkan banyak sekali debu yang berceceran. Namun Nirmala malah tersenyum menatap Anton lalu dia mulai berkata, "Lebih baik aku ada disini daripada harus melayani dirimu yang mesum dan brengsek!"

Nirmala mulai meludah di hadapan Anton. " Aku tidak akan pernah untuk melayani dirimu pria mesum! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melakukan hal itu karena kamu bukanlah suamiku!"

Anton langsung menutup pintu ruangan tersebut dalam satu kali petikan jari.

BRAK!

Pintu ruangan tersebut mulai terkunci begitu sangat rapat sekali sehingga tidak ada sebuah celah pun untuk masuk ke dalam pintu tersebut. Lalu Anton segera untuk pergi dari tempat tersebut dengan berjalan menyusuri koridor ruangan kamar demi ruangan kamar. Dia berharap jika Nirmala sadar akan kelakuan dirinya.

Sementara Nirmala yang berada di ruangan tersebut mulai mencari cara untuk kabur dari sana. Dia terlihat mulai mondar-mandir untuk mencari celah jalan untuk kabur dari rumah tersebut.

*

Sore itu matahari begitu bersinar, namun semuanya tidak akan pernah ada. Menatap dunia yang takkan lagi sama. Suasana dunia pararel begitu sangat nyata sekali. Cahaya matahari begitu hangat sekali.

Dunia pararel memiliki banyak sekali fasilitas teknologi yang cukup tinggi sekali. Semuanya serba canggih. Beberapa orang terlihat begitu sangat sibuk sekali dengan aktivitas sehari-hari.

Setelah beberapa bulan tinggal di dunia paralel. Nirmala terlihat sangat bosan sekali menjalani kehidupan di dalam rumah mewah milik keluarga Anton. Dia memilih untuk mengendap-ngendap mencari jalan untuk keluar dari ruang yang cukup lengkap dan kecil. Dia sedang menjalani hukuman dari Anton. Namun dia berusaha untuk keluar dari sana.

Nirmala  melihat ada sebuah cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Seketika dia mengikuti cahaya matahari itu. Kedua matanya mulai mengedar seketika mencari jalan keluarnya. Dia melihat ada sebuah jendela kecil yang akan muat untuk keluar dari ruangan tersebut. Dia mencoba untuk membuka jendela kecil itu. Namun dia berharap dari luar tidak ada yang mengetahui ataupun mendengar suara-suara aneh dari dalam ruangan tersebut. Ia tidak ingin sama sekali Jika Anton dan penghuni rumah tersebut mengetahui bahwa dia ingin sekali kabur dari rumah itu.

 Nirmala berusaha untuk sekuat tenaga membuka jendela kecil itu."Aku harus bisa keluar dari sini."

*

Anton berjalan menyusuri koridor menuju ke ruangan di mana Nirmala sedang dihukum di sana. Dia tidak tega sama sekali untuk melihat Nirmala terkurung di sana.

Kedua kaki Anton pun berhenti di depan pintu ruangan tempat Nirmala dihukum. Lalu dia mulai mematikan jarinya untuk membuka pintu tersebut. Kedua matanya pun mulai mengedar untuk mencari ke mana Nirmala berada. Sontak dia pun terkejut dengan mulut yang menganga.